Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Menunggu

16 Agustus 2024   16:08 Diperbarui: 16 Agustus 2024   16:14 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku duduk di tepi senja,  
Melihat dunia yang terus berlari,  
Namun dalam diriku, semuanya hening,  
Tak ada gairah yang menggelora,  
Tak ada keinginan yang menyala.

Semua mimpi dulu yang pernah kubangun,  
Kini terserak seperti daun layu,  
Tak ada angin yang sanggup menggerakkan,  
Hanya sepi yang menemaniku,  
Dalam kekosongan yang tak berujung.

Tak ingin apa-apa lagi,  
Semua harap sudah tertelan masa,  
Hidup berjalan, tapi aku tak ikut,  
Diam di tempat, terjebak dalam waktu,  
Tanpa semangat, tanpa tujuan.

Baca juga: Hanya Fatamorgana

Mungkin aku hanya menunggu,  
Menanti detik terakhir berlalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun