Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seteguk Kopi Harapan

3 Juli 2024   09:05 Diperbarui: 3 Juli 2024   09:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Seteguk Kopi Harapan

Di pagi yang berembun, secangkir kopi memanggil,
Aroma harumnya menari di udara pagi.
Seteguk pertama, seteguk harapan terucap,
Mengalir dalam setiap tegukan yang penuh makna.

Kopi hitam, pahit dan manisnya cerita,
Menyatu dalam setiap hirupan waktu.
Di cangkir ini, terjalinlah mimpi-mimpi,
Mengawal langkah dengan tekad yang teguh.

Baca juga: Puing-puing Harapan

Seteguk kopi, seteguk keyakinan,
Membangkitkan semangat di sudut hati.
Harapan mengalir dalam setiap seruputan,
Kopi dan harapan, mengiringi langkah di hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Semanis Kopi Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun