Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Pelukan Hujan

18 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Pelukan Hujan 

Oleh Ifah Latifah 

Dalam pelukan hujan, aku menangis,
Air mata berpadu dengan rintik yang turun,
Langit kelabu merangkulku dalam kesunyian,
Dan angin berbisik lirih di telingaku.

Setiap tetes yang jatuh, membawa kenangan,
Luka lama terkuak, perih kembali terasa,
Namun di antara dingin yang mengelus jiwa,
Ada kehangatan, dalam pelukan alam raya.

Hujan menari di atas tanah yang basah,
Seperti air mata yang menari di pipiku,
Dan aku tersesat dalam irama alam,
Membiarkan segala duka terlarut hilang.

Tak ada kata yang perlu diucapkan,
Tak ada janji yang harus ditepati,
Hanya aku, hujan, dan tangisan sunyi,
Dalam harmoni yang abadi.

Baca juga: Lagi-lagi Kopi

Kubiarkan hujan menyapu segala resah,
Menghapus jejak-jejak pilu yang tertinggal,
Dan dalam setiap tetes yang jatuh perlahan,
Aku temukan sejumput kedamaian.

Aceh Tamiang 18 Juni 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun