Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kasih Ibu di Rumah Penuh Cinta

1 Juni 2024   11:41 Diperbarui: 1 Juni 2024   11:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar anak dan ibu sumber Story Rykt (Facebook)

Kasih Ibu  Di Rumah Penuh Cinta

Oleh; Ifah Latifah

Di rumah sederhana, ibu bertahta,

Dengan kasih yang tak lekang oleh waktu,

Merawat dengan penuh cinta,

Dalam setiap hembusan nafas yang syahdu.

Tangan lembut ibu mengusap lelah,

Menghangatkan hati yang kadang gundah,

Tak pernah ada niat untuk menyerah,

Meski usia telah merayap dengan lambat.

Di sini, di rumah yang penuh cinta,

Ibu adalah cahaya di setiap sudut,

Mengasuh dengan hati yang setia,

Menjadi sandaran dalam setiap liku hidup.

Panti jompo bukanlah pilihan,

Karena di sini, cinta bersemi,

Di bawah naungan kasih dan harapan,

Ibu tetap menjadi bintang di hati.

Setiap senyuman dan tawa yang ibu berikan,

Adalah harta yang tak ternilai,

Mengisi hari dengan kebahagiaan,

Menjadi pengingat dalam setiap langkah.

Ibu, dengan cinta yang tak pernah padam,

Merawat dengan penuh kesabaran,

Menjadi teladan dalam kehidupan,

Memberi makna dalam setiap perjalanan.

Tak ada tempat yang lebih indah,

Selain di sisi ibu yang tercinta,

Mengasuh dengan hati yang penuh berkah,

Menjalani hari dengan cinta yang sempurna.

Aceh Tamiang, 01 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun