Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Starlink: Solusi Inovatif Kesenjangan Digital Dunia Pendidikan

26 Mei 2024   02:26 Diperbarui: 26 Mei 2024   06:25 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang kini telah menjadi kebutuhan di berbagai bidang. Dahulu, internet hanya digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi. Namun, saat ini, fungsinya telah meluas ke dunia ekonomi, bisnis, pendidikan, dan lain-lain, sehingga internet menjadikan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Sejak kapan internet ada?

Pada Oktober 1969, para peneliti di Universitas California, Los Angeles (UCLA) mencoba mengirim data dari satu komputer ke komputer lain. Mereka berusaha mengirim tiga huruf "LOG" dalam kode biner ke komputer kedua, yang kemudian menambahkan dua huruf lagi menjadi "LOGIN". Keberhasilan pengiriman data ini memunculkan proyek bernama Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET), yang dikembangkan untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Pada tahun 1971, ARPANET pertama kali digunakan oleh Roy Tomlinson untuk mengirim surat elektronik, dan saat itulah simbol '@' diperkenalkan sebagai pemisah antara nama pengguna dan jaringan yang digunakan. Internet terus berkembang; pada tahun 1983, ARPANET berhasil mengadopsi teknologi yang memungkinkan koneksi beberapa komputer. Hingga akhirnya, pada tahun 1989, Tim Berners-Lee memperkenalkan World Wide Web (www). Dari tahun 2000 hingga sekarang, internet semakin berkembang pesat dengan munculnya jejaring sosial dan perangkat mobile.

Internet telah menjadi kebutuhan dasar dalam pendidikan modern. Namun, akses internet yang tidak merata, terutama di daerah terpencil, menjadi hambatan besar bagi pemerataan pendidikan. Karena pada Kenyataannya Belum semua wilayah dapat mengakses internet.

Pengalaman susahnya mengakses internet pernah dialami oleh Bapak Mariono, M. Pd seorang guru Penggerak Angkatan 1 yang saat ini mengajar di SD Negeri Long Manyo, Aceh Tamiang. 

Sebelum mutasi ke Aceh Tamiang, beliau mengajar di sebuah sekolah dasar di kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat, yang nyaris tidak terjangkau akses internet. Akibatnya, beliau harus melakukan perjalanan pulang pergi sejauh lebih kurang 28-kilometer menggunakan sepeda motor melewati jalan  dengan kondisi buruk.

Keadaan seperti ini tentu tidak hanya dialami oleh bapak Mariono ada banyak guru-guru yang mengalami kondisi yang sama atau bahkan dengan kondisi yang lebih parah lagi. Terselip Harapan yang besar agar semua masyarakat dapat mengakses internet dengan mudah termasuk daerah terpencil agar akses pendidikan bisa menjangkau semua daerah.

Akhirnya kabar baik itu menghampiri Salah satu solusi inovatif yang muncul mengatasi masalah jaringan internet yaitu Starlink, proyek internet satelit dari SpaceX yang bertujuan menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia. Starlink benar-benar bisa mengatasi kesenjangan digital di dunia pendidikan?

Apa itu Starlink?

Starlink adalah jaringan konstelasi satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah melalui ribuan satelit kecil yang mengorbit di sekitar Bumi. Dengan koneksi ini, bahkan wilayah yang paling terpencil pun dapat memiliki akses internet yang stabil dan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun