Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Memahami Makna Halalbihalal: Tradisi dan Makna Kemanusiaan

17 April 2024   02:29 Diperbarui: 17 April 2024   02:41 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halalbihalal merupakan salah satu tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Indonesia dari leluhur mereka. Tradisi ini umumnya dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri, di mana umat Muslim merayakan kemenangan spiritual setelah menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. 

Namun, makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam Halalbihalal mencakup lebih dari sekadar perayaan agama. Ini adalah momen bagi masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan, memperbaiki hubungan yang renggang, dan menyebarkan kebaikan serta perdamaian.

Asal Usul Tradisi Halalbihalal

Asal-usul kata "halalbihalal" memiliki beragam versi. Salah satunya mengaitkannya dengan bahasa Belanda. Dikatakan bahwa istilah "halalbihalal" berasal dari frasa "alal behalal" dan "halal behalal". Frasa ini termasuk dalam kamus Jawa-Belanda yang disusun oleh Dr. Th. Pigeaud pada tahun 1938

Sedangkan menurut situs Majelis Ulama Indonesia (MUI), istilah "halal bihalal" merupakan istilah serapan dari bahasa Arab. Secara struktur kalimat, "halal bihalal" berasal dari frasa "hadza halalun bihalalin", yang secara harfiah berarti "Ini adalah Halal bihalal." Dalam konteks ini, kalimat "halal bihalal" mengandung makna pertukaran yang baik (halal) dengan yang baik (halal pula), yang tercermin dalam keinginan sungguh-sungguh untuk saling memaafkan dan berdamai.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Halalbihalal adalah praktik maaf memaafkan yang dilakukan setelah menjalani ibadah puasa Ramadan, tradisi ini menandai saat umat Muslim saling memaafkan dan memperkuat hubungan setelah melalui bulan suci Ramadan. Hal ini menunjukkan sikap saling memaafkan dan usaha untuk memulihkan hubungan yang mungkin terganggu karena kesibukan atau konflik masa lalu. Makna Kemanusiaan

Tradisi Halalbihalal tidak hanya relevan bagi umat Muslim dan bukan juga sekedar perayaan, tetapi juga memiliki makna kemanusiaan yang dalam. Prinsip memaafkan dan memperbaiki hubungan yang terkandung dalam tradisi ini menjadi fondasi bagi kerukunan sosial dalam masyarakat. Ini mengajarkan kita untuk menghargai persaudaraan, memperkuat solidaritas, dan menciptakan lingkungan yang penuh dengan toleransi dan pengertian.

Pentingnya Tradisi Halalbihalal di Era Modern

Di tengah kompleksitas kehidupan modern, di mana konflik dan perpecahan sering kali muncul, tradisi Halalbihalal memiliki peran yang semakin penting. Ini adalah momen untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan, mengatasi perbedaan, dan membangun kedamaian dalam masyarakat yang multikultural. Dalam konteks ini, tradisi Halalbihalal bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sarana untuk memperkuat fondasi kerukunan dan persatuan dalam keberagaman.

Implikasi Sosial dan Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun