Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal dan Merancang RPP Kurikulum Merdeka Belajar

16 Februari 2022   23:15 Diperbarui: 16 Februari 2022   23:35 65226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mardiika iku jawarnya, nora mung lepasing pangreh; nging uga kuwat kuwasa amandiri pringga" 

"Merdeka tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap kuat memerintah diri sendiri" 

(Ki Hadjar Dewantara)


  1. Apa itu Merdeka Belajar

Program kurikulum Merdeka Belajar sedang akan segera dimulai, program ini akan segera dimulai pada tahun 2022 ini  secara opsional. Bagi sekolah yang belum siap dengan kurikulum Merdeka Belajar masih boleh menggunakan kurikulum 2013.

Apa sebenarnya konsep Merdeka belajar itu? Konsep merdeka belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh peserta didik. Peserta didik yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

Merdeka belajar adalah bagaimana guru dapat melibatkan murid dalam menentukan tujuan pembelajaran lalu memberikan pilihan cara belajar serta melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

Merdeka tidak menerapkan cara belajar yang seragam, sebab tiap anak memiliki kecerdasan dan gaya belajar yang berbeda. Merdeka belajar menerap belajar dengan cara diferensiasi. Peserta didik diajak menalar, menyelesaikan persoalan, membangun kesadaran dan menghasilkan karya. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Sukowati, Sartono dan Pradewi (2020) menemukan hasil, kemerdekaan belajar meningkatkan kemandirian belajar sejumlah murid sekolah dasar di Yogyakarta.

2. Kunci Pengembangan Guru Merdeka Belajar

Pencapaian guru Merdeka Belajar harus didasari dari kesadaran dirisendiri dan didukung oleh berbagai pihak pemangku kepentingan. Empat kunci yang harus dimiliki oleh guru untuk melakukan  pengembanagan dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar yaitu:

a. Kemerdekaan

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan menentukan tujuan, cara dan refleksi belajar untuk terus menerus melakukan pengembangan diri, seperti: terlibat dalam menetapkan target kinerja sekolah dan guru, memilih pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, dan melakukan refleksi berkala terhadap capaian dan proses mencapai target.

b.  Kompetensi

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan mengembangkan kompetensinya sehingga siap menghadapi tantangan pengajaran sesuai bidang studi, murid yang diajar dan relevan dengan konteksnya, seperti kesempatan untuk mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan belajarnya, kesempatan melakukan proyek percobaan, kesempatan mendapatkan umpan balik berkualitas dan kesempatan menilai kompetensinya.

c. Kolaborasi

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan melakukan kolaborasi dengan guru dan komunitas untuk menghasilkan karya atau mencapai tujuan bersama, seperti: kesempatan berinteraksi ke sekolah lain, kesempatan terlibat di komunitas yang relevan dan kesempatan melakukan proyek bersama.

d. Karier

Guru merdeka belajar mempunyai kesempatan untuk mengenali, memilih, merencanakan dan mengembangkan karier sesuai potensi dan aspirasinya dengan tetap mengajar di kelas, seperti kesempatan berkarya, kesempatan mengenalkan karya melalui presentasi, pameran atau di web/aplikasi dan mendapat umpan balik terhadap karyanya.

3. Merancang RPP Merdeka Belajar

Rancangan RPP Merdeka Belajar memiliki beberapa perbedaan dengan RPP K-13. Jika RPP K13 tidak menampilkan profil belajar, RPP Merdeka belajar menampilkan profil siswa sebagai latar belakang dalam menentukan pembelajaran yang sesuai dengan bakat, minat, gaya belajar bahkan keadaan sehari-hari siswa.

Setelah merancang RPP  dengan Menyusun profil peserta didik, selanjutnya membuat RPP terdiri dari rangkaian tujuan belajar. Menentukan tujuan belajar di awal akan membantu mengidentifikasi bukti apa saja yang menunjukan bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan. Tujuan belajar membuat guru lebih mudah menentukan teknik asesmen yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Contoh rancangan RPP Merdeka Belajar dapat dilihat pada Kanvas RPP Merdeka Belajar berikut:

Sumber dokumen Bimtek Merdeka Belajar SIM PKB. 
Sumber dokumen Bimtek Merdeka Belajar SIM PKB. 

Pada dasarnya, merancang strategi penyusunan RPP dilakukan dengan prinsip backward thinking atau backward design. Apa yang dimaksud backward thinking? Backward thinking ialah cara berpikir mundur yang digunakan dalam merancang suatu desain. Dalam hal ini, berpikir mundur dilakukan dengan merumuskan rangkaian kegiatan belajar mulai kegiatan sebelum hasil akhir (tujuan, bukti dan asesmen) hingga kegiatan awal pembelajaran.

Tugas guru bukan hanya sekedar mampu merancang namun seorang guru harus memahami bagaimana Bagaimana anak bisa mandiri belajar? Konsep mandiri terhadap proses belajarnya sendiri dijelaskan dalam konsep self regulated learning. Menurut Schunk (1996) self regulated learning mengarah pada kemampuan kemampuan kita dan mengatur lingkungan belajar kita. Sehingga kita bisa mengatur tujuan, menetapkan strategi dan memantau perkembangan sesuai dengan tujuan kita harapkan.

Dalam penerapannya pergantian kurikulum mungkin tidak semudah membalikkan telapak tangan pengalaman yang lalu pada saat pergantian kurikulum KTSP menuju K 13 mengalami banyak sekali kendala dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk guru dapat beradaptasi. Butuh upaya yang kuat dari pemerintah dalam mengenalkan kurikulum ini kepada guru-guru melalui pelatihan dan Bimtek. Upaya itu terus dilaksanakan salah satunya adalah melatih guru-guru yang nantinya di jadikan sebagai agen perubahan dalam memajukan Pendidikan Indonesia. Program tersebut Bernama Program GuruPpenggerak (PGP).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun