Mohon tunggu...
Janan Afifah
Janan Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan prodi Pendidikan Matematika NIM 2000006018 "pengaruh positif akan membawa dampak positif."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Permainan Tangram Menjadi Upaya Pengenalan Geometri pada Anak Usia Dini

15 Juli 2021   17:09 Diperbarui: 19 Juli 2021   14:30 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sering dihindari bahkan ditakuti oleh sebagian manusia. Alasannya karena materi yang disampaikan susah dipahami atau proses pemecahan soal yang rumit. Matematika identik dengan angka, bilangan, rumus, dan simbol-simbol tertentu. Maka ketika orang yang sejak awal sudah “membenci” matematika ketika disuguhkan angka, rumus, atau simbol-simbol matematika akan cenderung menghindar.

            Kretivitas merupakan hal yang penting untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan kreativitas diperlukan dalam berbagai segi kehidupan. Dalam jurnal Ilmiah PGSD karya Wirda dan Nurbaiti (2017:1) menyebutkan Salah satu mata pelajaran yang dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatif matematis adalah matematika. Dengan adanya pembelajaran matematika  maka akan melatih manusia dalam menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah, cara berpikir kritis, logis, dan kreatif.

            Matematika memiliki arti bagian pengetahuan manusia tentang bilangan dan kalkulasi, berkenaan dengan masalah masalah bentuk, angka dan nalar (Maragustam, 2017).  Dengan banyaknya manfaat yang didapat dalam mempelajari matematika, menjadikan hal ini sebagai salah satu mata pelajaran yang penting untuk manusia.

            Menurut piaget anak usia dua hingga tujuh tahun atau anak dengan usia dini berada dalam tahap pemikiran yang kebih simbolis ketimbang pada tahap sensorimotor tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional, namun tahap ini lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis (Khadijah, 2016). Pada usia ini anak banyak memperhatikan dunia pada lingkungan mereka dan mereka manyukai hal hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, dengan pembelajaran matematika menggunakan media permainan akan mudah ditangkap oleh anak usia dini

            Media tangram merupakan salah satu permainan edukatif dari bahan-bahan sederhana. Permainan tangram yaitu suatu permainan puzzle persegi yang dipotong menjadi 7 bagian (2 bagian segitiga besar, 1 baian persegi, 1 bagian jajar genjang, 1 berbentuk segitiga sedang dan 2 bagian 2 segitiga kecil). Tangram banyak tersedia di pasaran namun juga mudah dibuat sendiri dengan bahan kertas. Tidak hanya menyenangkan namun juga melatih imajinasi dengan menyusun tangram menjadi berbagai macam bentuk sesuai penggunaannya (Lathifaturrahmah & Sarah, 2015).

            Geometri merupakan salah satu kajian pembelajaran matematika, sehingga pada proses pembelajaran matematika menggunakan media tangram akan membantu anak memahami geometri khususnya pada materi kesebangunan. Permainan tangram dapat diubah, digabungkan, dibagi, dan diatur ulang sedemikian rupa sesuai dengan keinginan pengguna. Oleh karena itu, hal ini juga dapat membuat anak melatih imajinasi serta kreativitas dalam memainakan permainan tangram.

REFERENSI :

Khadijah.(2016). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. perdana publishing. medan.

Lathifaturrahmah, & Sarah. (2015). PENGGUNAAN MEDIA TANGRAM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX MTs SITI MARIAM BANJARMASIN. PM IAIN Antasari, 03(1), 81–102.

Maragustam. (2017). Matematika untuk Anak ( Penalaran dan Bimbingan Permainan ). Jurnal Pendidikan, 2(2), 329–358.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun