Mohon tunggu...
Ifadha Rahmah
Ifadha Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jawaban dari fikiran belum tentu dibenarkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hanya Sebuah Perspektif

5 Januari 2025   17:39 Diperbarui: 5 Januari 2025   18:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hidup dizaman semua permasalahan dipermasalahkan, tidak hanya hal besar, tetapi hal kecil menjadi bincangan publik saat ini. Mulai dari perihal sosial, pendidikan hingga perihal tuhan yang diperdebatkan. Permasalahan itu sudah tidak lagi menjadi seorang individu saja, melainkan kelompok orang yang berada dibalik mereka, sehingga orang awam pun ikut-ikutan mengkritisi tanpa mencari kebenaran. Hal ini menyebabkan kebencian berlandasan perspektif sebelah pihak saja.

Berbicara tentang sebuah perspektif ini, tentu akan menyebabkan pro-kontra bagi sepihak yang kurang setuju tentang hal ini, tapi ini bukanlah sebuah permasalahan, melainkan sebuah tantangan untuk terus berjuang untuk membuka mindset semua orang.

Perihal Pendidikan

Pendidikan sudah jauh dari esensi Pendidikan, pendidikan hanya mengacu pada hal yang tidak ada nilai. Tidak hanya pendidikan Islam yang mengalami penurunan, pendidikan umum juga begitu. Penurunan pendidikan bukan lagi karena materi yang dipelajari sudah tidak bermutu, melainkan nilai-nilai pendidikan sudah tidak lagi menjadi patokan pertama dalam pendidikan, sehingga yang terjadi saat ini adalah kekacauan dalam perihal ini.

Pendidikan seharusnya menjadikan moral dan etika sebagai dasar awal yang harus dikontrol dan menjadi bahan utama dalam dunia pendidikan, dari tingkat bawah hingga atas. Kekacauan moral saat ini sangat miris dan menjadi tantangan utama dalam pendidikan. 

Canggihnya teknologi menjadikan semua terbengkalai bahkan belajar menjadi hal yang jarang dan sesuatu yang rendah di masyarakat saat ini. Mungkin alasan mereka demikian dikarenakan rendahnya moral orang yang berpendidikan saat ini, bahkan pendidikan menjadi peluang bagi mereka untuk terus berperilaku sewenang-wenang. 

Saya buka perihal ini tentang "adakah pendidikan yang tidak korupsi sama sekali ?". Hal ini akan menjadi banyak cibiran masyarakat dan terus dibungkam oleh pihak yang bertugas dalam sebuah institusi. Ketika ditanya tentang hal demikian mereka akan menjawab "uang kalian untuk kebutuhan dan kemajuan institusi serta pembiayaan para pendidik". Terlepas dari ucapan mereka benar atau salahnya ada tuhan yang maha mengetahui. 

Perilaku ini akan menjadikan pertanyaan yang terus berkecamuk dalam benak "bukankah institusi pendidikan memiliki dana dari pemerintah, bukankah kebutuhan pendidikan dari hal bangunan hingga kemaslahatan pendidikan sudah ada dari pemerintah ?". Saya kurang tau jawaban yang tepat ini. Tapi, saya memiliki beberapa perspektif tentang hal ini. Bahkan permasalahan seperti ini bisa disebabkan institusi itu sendiri atau pengurangan dana dari atasan hingga penggelapan uang itu sendiri. Gak tau juga, ini hanya sebuah perspektif sendiri.

Perihal Menghormati 

Indonesia terkenal dengan budaya yang saling menghormati, tua menghormati yang muda begitupun yang muda menghormati yang lebih tua. Dalam penghormatan ini adalah bentuk saling mengasihi sesama manusia tanpa melihat latar belakang yang ada, serta identitas yang ia bawa.

Dalam menghormati tentu terdapat hak untuk saling menyayangi satu sama lain dengan cara mengasihi, menyayangi, menasihati, memberikan perlindungan disaat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Hal ini harusnya dilakukan oleh semua orang tanpa melihat unsur yang lainnya seperti agar mendapatkan imbalan yang akan didapat atau mendapatkan pujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun