Tujuh Hari Tanpa Uang Tunai? Siapa Takut?
Pertama kali membaca di Kompasiana ada tantangan menulis tentang “Tujuh Hari Tanpa Uang Tunai”, saya langsung menyambut dengan “Siapa Takut?”
Terus terang, bagi saya sudah biasa kemana-mana tanpa membawa uang tunai yang banyak. Bukan apa-apa, selain tidak praktis dan mengundang bahaya, juga memang seringnya uangnya ya segitu-gitunya alias memang tidak banyak. Tapi memang di zaman serba praktis seperti sekarang ini, penggunaan uang tunai memang sudah dianggap cukup merepotkan. Makanya, semakin banyak orang beralih menggunakan uang plastic dan uang jari. Apa tuh maksudnya?
Uang plastic itu ya seperti kartu kredit, kartu debit, dan kartu diskon atau membercard yang kalau mau digunakan tinggal digesek di mesin kasir dan jadilah kita dapat diskon atau produk gratisan tertentu. Kalau uang jari, yang ini nanti saya akan jelaskan. Saya sendiri bukan pengguna kartu kredit sejak kurang lebih dua tahun lalu. Buat saya, tidak terlalu banyak keuntungannya. Mungkin bagi orang lain sebaliknya. Tapi saya lebih nyaman menggunakan kartu debit merangkap kartu ATM dan kartu diskon.
Jadi kalau ada tantangan hidup tujuh hari tanpa uang tunai, insha Allah saya bisa. Asal… pembayaran yang hanya bisa menggunakan uang tunai sudah diselesaikan terlebih dulu. Di rumah tangga saya, hal itu biasanya adalah tukang sampah, tukang air mineral, tukang gas, tukang majalah, dan gaji supir. Supir saya sebetulnya punya kartu ATM, tapi tampaknya sudah tidak aktif. Entahlah.
Anggap saya hanya pegang satu kartu debit merangkap kartu ATM, saya pilih yang paling banyak mesin ATM-nya, yaitu BCA. Lagipula, saya memang sudah buka rekening di BCA sejak tahun 1998. Sudah lama sekali jadinya. Saya juga hanya punya satu aplikasi di smartphone saya, yaitu Sakuku BCA. Nah aplikasi seperti ini yang saya sebut uang jari.
Pertama kali yang saya lakukan adalah melunasi semua tagihan bulanan dengan Sakuku BCA, jika terjadi trouble dengan sinyal smartphone saya, baru saya akan gunakan ATM BCA. Yang saya bayar prioritas adalah TV berlangganan. Telpon rumah, listrik, pulsa smartphone, dan pulsa modem. Beres kan?
Jika ingin belanja membeli sesuatu yang penting, bisa menggunakan kartu debit dan kartu diskon/membership minimarket. Demikian juga jika lapar ingin membeli makanan, bisa dengan kartu debit atau dengan Sakuku BCA. Transportasi gimana? Isi bensin bisa menggunakan debit BCA kan? Butuh ke dokter atau rumah sakit? Debit BCA ada kok, tenaaaang. Begitu pula jika butuh dana darurat atau ada kerabat yang butuh dana segera, debit BCA dan Sakuku siap sedia.
Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan jika harus menghadapi tujuh hari tanpa uang tunai. Asalkan ada ATM BCA terdekat, dan sinyal smartphone mulus, insha Allah, bisaa. Oh jangan lupa, uang tunainya harus pindah dulu semua ke BCA. Hehehe.
Dari tadi saya bicara tentang Sakuku BCA terus. Apa sih Sakuku BCA itu?
Sakuku adalah dompet elektronik keluaran BCA yang dapat digunakan untuk belanja, isi pulsa dan transaksi perbankan lainnya. Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan saat menggunakan Sakuku, misalnya:
Mudah, karena hanya perlu mendownload aplikasinya di Appstore. Namanya Sakuku.
Praktis karena menggunakan nomor handphone sebagai kepemilikan Sakuku.
Gratis karena bebas biaya bulanan.