Mohon tunggu...
Ifa Pratiwi
Ifa Pratiwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Rumah Sakit Mental

19 April 2015   11:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Masih teringat jelas euphoria pemilihan umum 2014 lalu, perayaan lima tahun sekali yang melibatkan seluruh elemen. Perayaan untuk memilih satu diantara mereka yang namanya dijadikan sebagai kandidat orang yang nantinya akan menempati pucuk pemerintahan negeri ini. Perayaan yang dinantikan semua warga Negara Indonesia, karena dengan adanya pemilu ini, rakyat menaruh berjuta harapan perubahan kea rah yang lebih baik kepada orang yang nantinya bakal memimpin Indonesia. Masih teringat jelas pula mengenai jargon yang di galakkan mengenai Revolusi Mental.

Namun dalam hal ini saya tidak akan menyinggung atau malah membahas tentang revolusi mental, yang ingin saya singgung hanya mengenai mental saja. Mental merupakan salah satu hal yang sangat urgen dimiliki setiap individu, terbih mental yang kuat dapat meningkatkan kualitas dari individu sendiri. Banyak yang mengatakan bahwa mental memiliki arti yang sepadan dengan confidence atau percaya diri, namun tak sedikit pula yang membedakan arti kata mental dengan percaya diri.

Berbicara menganai mental, sama halnya membicarakan menganai orang atau jiwa, mengapa? Karena tiap-tiap dari hal itu memiliki sebuah titik lemah dimana ketiga hal tersebut dapat berada dalam kondisi down yang dapat menggangu kestabilitasnya. Jika orang berada dalam kondisi seperti yang demikian tentu dapat disimpulkan bahwa orang tersebut sedang sakit, dan apabila orang itu sakit maka orang tersebut akan berbondong-bondong kerumah sakit untuk menstabilkan kondisinya dengan bermacam perawatan sesuai dengan kebutuhannya. Hal serupa juga dilakukan apabila seseorang mengalami gangguan jiwa, lalu bagaimana jika seseorang mengalami gangguan mental? Akankan juga akan dibawa ke rumah sakit mental seperti halnya dengan dua hal sebelumnya? Adakah rumah sakit mental?

Ketiga pertanyaan mendasar tersebut pasti ada jawabnnya, karena setiap pertanyaan pasti ada jawabannya. Tapi apa jawaban tepat dari ketiga pertanyaan itu ya? Kita akan membahasnya satu persatu. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa mental merupakan slah satu hal yang harus dimiliki seseorang, karena mental merupakan salah satu hal yang memegang peranan penting kualitas setiap orang. Biasanya orang yang memiliki mental bagus dan kuat akan mendapatkan posisi yang strategis di suatu organisasi. Mental yang kuat nan kokoh menjadikan sesorang tidak mudah terombang-ambing dengan arus perubahan zaman yang mulai mengalami degradasi moral. Namun bagaimana dengan mental anak bangsa dewasa ini? Sepertinya ada indikasi bahwa mental anak bangsa mengalamikerusakan yang cukup serius, faktanya karena adanya wacana tentang revolusi mental yang di serukkan beberapa waktu yang lalu.

Jika sesorang mengalami kerusakan mental hendaknya dibawa ketempat dimana dapat menyembuhkan atau memperbaiki mental tersebut. Rumah sakit mental, mungkin itu nama yang cocok disandangkan untuk tempat tersebut. Apakah rumah sakit mental itu? Bagaimana penanganan yang diberikan sehingga dapat memperbaiki mental anak bangsa yang mengalami keterpurukan? Sebenarnya rumah sakit mental hanya sebuah simbolik saja, upaya penanganan mengenai kerusakan mental anak bangsa hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengalaminya sendiri, tinggal bagaimana orang tersebut mensikapinya, mau bangkit atau diam saja menikmati penyakit mental yang menggerogotinya. Upaya penanganan juga bisa dilakukan oleh orang-orang yang dekat dengan si pasien, bisa keluarga, bisa pula Negara. Karena keduanya memiliki andil dalam kesehatan mental si pasien.

Beragam upaya sebenarnya sudah dilakukan untuk menguatkan mental anak bangsa, mulai dari mentoring, motivasi yang disampaikan para motivator, sampai yang terakhir adanya gerakan revolusi mental. Namun ironis, beragam upaya yang dilakukan tersebut masih belum dapat menguatkan mental karena masih adanya celah sehingga mental anak bangsa mulai mengkhawatirkan. Semoga rumah sakit mental menjadi salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk memperbaiki mental anak bangsa. PR (Pekerjaan Rumah) untuk kita adalah memikirkan bagaimana upaya perawatan di Rumah sakit Mental, siapa yang menjabat sebagai dokter maupun perawatnya, dan obat apa yang cocok diberikan untuk si pasien beserta takaran dosisnya. Semoga hal tersebut tidak hanya menjadi wacana tapi dapat terealisasikan sebagai alternative disamping adanya revolusi mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun