Mohon tunggu...
ifa
ifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi yang memiliki keinginan besar untuk menjadi salah satu orang yang dapat membantu bangsa Indonesia untuk dapat bangkit dari keterpurukannya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

INDONESIA EMAS 2045: Mimpi Besar di Tengah Tantangan Nyata

1 Januari 2025   19:00 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:51 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foro peta Indonesia. Sumber: unplash.com

Pada 2045 mendatang, Indonesia akan menginjak usia satu abad. "2045 Indonesia Emas" menjadi tujuan yang nyata bagi masa depan bangsa. Tetapi, di tengah pesatnya kemajuan arus global, akankah cita-cita ini terealisasikan, atau hanya akan menjadi angan dan harapan?

Pertama-tama, mari kita mencari tau, apa itu "Indonesia Emas 2045?"

"Indonesia Emas 2045" merupakan rencana pembangunan yang akan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Rencana ini diatur dalam Undang-Undang No.59 Tahun 2024 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2025--2045 dalam mendukung perwujudan Visi Indonesia Emas 2045, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Bersatu, Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.

"Indonesia Emas 2045" berfokus untuk mencapai 5 sasaran utama, diantaranya:

  • Pendapatan per kapita setara negara maju.
  • Kemiskinan menurun dan ketimpangan berkurang.
  • Kepemimpinandan pengaruh di dunia internasional meningkat.
  • Daya saing sumber daya manusia meningkat.
  • Intensitas emisi gas rumah kaca menurun menuju netzero emission.

Sasaran tersebut terdengar sangatlah ambisius, tetapi melihat keadaan Indonesia yang tengah dalam tanda tanya besar dan sorotan internasional, sasaran tersebut bisa dibilang tidak logis.

Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai cita-cita tersebut, diantaranya:

  • Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: "Yang miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya," kutipan tersebut seolah menjadi lingkaran setan yang tak ada habisnya. Pada Maret 2024 Badan Pusat Statistik mencatat bahwa penduduk miskin mencapai 25,22 juta orang. Angka ini tentunya akan terus naik ketika tidak ada kebijakan redistribusi yang adil baik reformasi pajak hingga subsidi yang tepat sasaran.
  • Dampak Peubahan Iklim: Kepala BMKG--Dwikorita Karnawati--pada Februari 2024 menyebut bahwa pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dann praktik industri yang tak berkelanjutan menjadi faktor peningkat konsentrasi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim ekstrim. Perubahan iklim ini sangat berdampak besar, terkhusus bagi masyarakat miskin yang sering terpapar bencana akibat perubahan iklim seperti banjir dan tanah longsor. Program mitigasi bencana harus diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
  • Korupsi yang Mengakar: korupsi seakan menjadi budaya di Indonesia. Anggaran yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk melayani masyarakat justru diselewengkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

Indonesia mampu mewujudkan "Indonesia Emas 2045" hanya ketika tantangan yang ada bisa ditanggulangi. Dari semua tantangan tersebut, korupsi menjadi poin yang paling berdampak terhadap kemajuan Indonesia. satu satunya cara yang bisa diterapkan untuk memberantas budaya ini yakni dengan menetapkan hukum yang kuat, tegas, dan mengikat. Hukum ini tentunya tak bisa hanya dengan mengandalkan pemerintah, campur tangan masyarakat sangatlah berperan besar untuk merealisasikannya. Abaikan HAM yang diagung-agungkan dan tetapkan hukuman berat seperti eksekusi mati bagi para koruptor. Masyarakat jauh lebih besar dirampas haknya karena korupsi.

Dengan berkurangnya tingkat korupsi di Indonesia, tentunya Indonesia dapat mulai bergerak untuk pembangunan yang merata dan meningkatkan kualitas SDM yang ada.

Mengingat kutipan dari Soekarno yang mengatakan bahwa, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, tapi perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri," bukan suatu hal yang mudah untuk mengatasi parasit dalam bangsa sendiri. Tetapi dengan tekad yang kuat, bukan berarti tidak mungkin. Karena bukan tentang terwujudnya, tapi lebih tentang ke bagaimana cara mewujudkannya. Langkah nyata kita sebagai bangsa Indonesia berpengaruh besar terhadap kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun