Semenjak adanya pandemi covid -- 19 bulan Maret 2020 lalu sampai dengan sekarang, menimbulkan dampak hampir di seluruh aspek kehidupan. Mulai dari kesehatan, perekonomian, sosial dan seterusnya.
Demi berupaya menghentikan persebaran penularan covid -- 19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mengeluarkan sejumlah kebijakan demi menyelamatkan masyarakat. Diantaranya ialah Perbup Nomor 49 tahun 2020.
Adapun dalam Perbup tersebut mengatur tentang tatanan menuju adaptasi kehidupan baru / new normal. Intinya ialah, masyarakat masih dapat beraktivitas, perekonomian tetap berjalan namun segala kegiatan terbatasi. Selain itu, masyarakat juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker jika keluar rumah, sering mencuci tangan dan menjaga jarak.
Demi mendukung kebijakan tersebut pula mahasiswa KKN Covid -- 19 kelompok 12 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Siti Kholifah melakukan penyuluhan tentang protokol kesehatan berkaitan dengan cara mencuci tangan dengan benar, memakai masker dengan benar dan membagikan jamu herbal, masker dan handsanitizer kepada masyarakat Desa Purwosari, RT 3 RW 3 Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
Dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Aryo Andri Nugroho S.Si., M.Pd, Siti mengatakan bahwa program dengan tema 'Kesehatan Masyarakat' tersebut terlaksana pada minggu kedua dan ketiga KKN.
"Mengingat adanya pandemi yang berkepanjangan membuat warga desa setempat terkena dampaknya. Maka dari itu para mahasiswa KKN melakukan inisiatif membuat jamu herbal untuk dikonsumsi bersama warga sekitar rumah peserta KKN"
Di lingkungan sekitar, lanjut Siti, mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani dan pedagang. Setiap harinya bertemu dengan banyak orang karena rutinitas mulai dilakukan kembali seperti sebelum pandemi. "Oleh karena itu, dengan adanya bagi-bagi jamu herbal, masker dan handsanitizer ini saya harap bisa menjaga kebugaran, kesehatan dan keselamatan warga sekitar. Dan kegiatan KKN ini dilakukan selama satu bulan", jelasnya.
Selain itu, bagi -- bagi tersebut dilatar belakangi karena masih banyak warga yang mengabaikan kesehatan, meskipun hanya dengan memakai masker dan rajin cuci tangan.
"Maka dari itu, dengan adanya bagi-bagi masker dan handsanitizer ini sekaligus turut serta mengkampanyekan anjuran dari pemerintah mematuhi protokol kesehatan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H