Mohon tunggu...
muh. syarif
muh. syarif Mohon Tunggu... Wiraswasta - salam INDONESIA

Ber-INDONESIA-lah yang baik dan benar.......!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Duel Maut di Festival Korupsi!

7 Desember 2020   22:29 Diperbarui: 7 Desember 2020   22:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rivalitas yang dipertontonkan oleh dua organisasi politik negeri ini makin seru dan mengharu biru. Bukan saja pada ajang tarung perebutan kekuasaan, namun jauh sudah masuk pada wilayah rasuah. Rasuah atau korupsi, bagi kita dinegeri ini bukanlah sesuatu yang seksi untuk dibicarakan, karena begitu vulgar dan seringnya  korupsi dipertontonkan sehingga tidak lagi mampu mamantik birahi kehidupan kita. Namun, kali ini sedikit agak berbeda, itu karena panggungnya diisi oleh dua pemain yang kalau boleh disebut mereka ini memiliki rasa benci sekaligus sayang.  

Kalau dulu keduanya bersaing untuk memperoleh kekuasaan dalam pilpres yang niatnya untuk mensejahterakan rakyat, maka kali ini keduanya berkompetisi dalam panggung korupsi yang pasti akan menyengsarakan rakyat. Selang sepekan saja, setelah menteri kkp yang entah pemeran utama atau figuran berhasil ditahan, pekan berikutnya sang menteri sosial menyusul dengan status tahanan yang sama.

Entah apa yang ada dalam benak mereka, bukankah saat ini rakyat dalam kondisi setengah mati menghadapi situasi yang amat sangat sulit karena pandemi virus. Bukankah saat ini, semua orang merasakan penderitaan, kesulitan, ketidakpastian, phk dimana-mana, kesempatan kerja pada tutup, iklim usaha tidak bersahabat. Semua serba kekurangan, sektor swasta atau para pelaku ekonomi kecil sekarang ini pada makan uang tabungan. Memang kelihatannya, yang punya duit saat ini hanyalah pemerintah, dan mungkin saat inilah uluran tangan dari pemerintah sangat gurih dirasakan oleh rakyat yang sedang sekarat. Meskipun rakyat sadar bahwa duit yang dimiliki pemerintah adalah hasil dari pinjaman, okelah... namun pinjaman saat ini mungkin terasa nikmat melebihi duit sendiri.  

Tidak sadarkah mereka berdua itu, bukankah merekalah yang paling sering mengumbar janji untuk hidup bernegara dengan lurus-lurus, dan begitu membencinya prilaku korupsi. Belum hilang diingatan kita semua, satunya menuduh korupsi, dan satunya lagi dituduh pelaku korupsi. Sekarang, dua-duanya tertuduh dan terbukti korupsi. Sekarang, terbukalah mata rakyat bahwa maling teriak maling sudah sama-sama diam saat ini.

Seandainya saja bisa ditunda untuk tidak terungkap, maka jangan sekarang lah, jangan pada saat rakyat tengah menderita akibat pandemi. Sakitnya berlipat ganda kan, ketika jatah mereka ternyata dipangkas untuk mereka para pembuat kebijakan. Harapan yang lebih jauh mungkin bisa dititipkan kepada KPK, bahwa korupsi ini tidaklah sekedar diperankan oleh orang perorang atau menteri, namun ini korupsi PAKET yang kemungkinan melibatkan organisasi. Satu pihak merasa bahwa, sisa menghabiskan periode, maka ambil sebanyak-banyaknya untuk SALDO, sementara satu lagi akan mengisi TABUNGAN untuk periode yang akan datang. KPK tdk boleh puas dengan tanpa mengusut sampai ke tubuh organisasinya, ini persoalan titah dan arahan. 

Maka lengkaplah sudah, sebuah tontonan yang paripurna antara dua pemain besar, yang masing-masing mengklaim diri sebagai pemain bersih, teladan, dan apalah. Atau mungkin parade korupsi ini untuk menyambut hari anti korupsi yang jatuh tgl 9 desember ini...? Astagaaaa......anjaiii....!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun