Mohon tunggu...
Andreas Ismar
Andreas Ismar Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

Belajar menulis agar lepas dari rutinitas. Pandangan pribadi, bukan institusi/lembaga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sah! Bebas Masuk Jepang 2015

13 Agustus 2014   19:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:38 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1407923781116439393

[caption id="attachment_352728" align="aligncenter" width="560" caption="Ilustrasi, Japan (Shutterstock)"][/caption]

Dalam beberapa bulan lagi, pelancong Indonesia lagi tidak perlu mengurus visa untuk ke negeri Sakura. Kabar gembira, tidak terkait kulit buah, tersebut disampaikan oleh Menlu Jepang Fumio Kishida kala berkunjung ke Jakarta Selasa (12/08).

Sebenarnya bisik-bisik mengenai pemberlakuan bebas visa oleh Jepang telah merebak sejak April, namun tanpa adanya konfirmasi dari pejabat tinggi negara, beberapa kalangan meragukan kebenarannya.

Kini keraguan terhapus. Menlu Kishida menyampaikan keputusan resmi pemerintah Jepang saat bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa di Pejambon, Jakarta Pusat pada Selasa petang.

Bak berbalas pantun, Menlu Marty seketika menyatakan akan juga memberlakukan bebas visa bagi turis Jepang, sesuai asas resiprokal.

Sejatinya turis Jepang yang berkunjung ke Indonesia berkali lipat lebih banyak ketimbang kebalikannya. Seperti dilansir Wall Street Journal, tercatat 500.000 turis Jepang mengunjungi Indonesia tahun lalu, sedangkan turis Indonesia ke Jepang tidak sampai sepertiganya.

Lantas untuk apa Jepang repot-repot memberikan bebas visa? Yaa alasan resminya sih untuk menarik lebih banyak pelancong dari negara-negara ASEAN menjelang Olimpiade Tokyo (2020). Selain Indonesia, Jepang juga akan membebaskan visa bagi warga negara Filipina dan Vietnam. Pelancong Malaysia dan Thailand sudah bebas masuk Jepang.

Sekilas, kebijakan tersebut bisa diterima secara ekonomi. PM Shinzo Abe dalam tekanan untuk membuat ekonomi Jepang bergairah. Dengan merebaknya penerbangan murah, bebas visa bisa menarik semakin banyak turis. Termasuk yang modalnya pas-pasan kayak saya. Semakin banyak turis, teorinya, devisa mengalir deras.

Masuk akal? Ya dan tidak. Kalau menilik lebih jeli, seberapa banyak sih uang yang akan dikeluarkan pelancong dari negara-negara berkembang seperti Indonesia? Benar Jepang akan dapat devisa, tapi tidak akan mengalir deras.

Menurut saya langkah Jepang merupakan bagian dari diplomasi soft power: dengan meningkatnya interaksi dengan orang Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam, maka dalam 1-2 dekade, pengaruh Jepang secara kultural akan lebih kuat. Ditambah dengan anime, sushi, hubungan dagang dan investasi jor-joran perusahaan-perusahaan Jepang, maka aliansi ASEAN dengan Jepang menjadi hidup, bukan sekedar dokumen perjanjian negara yang garing.

Ah, apapun agenda besarnya, penikmat manga ataupun yang penasaran sama Gaban tidak perlu repot-repot antre visa. Begitu dapat tiket promo, cabs.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun