Belum lama dilantik, anggota DPR sudah menunjukkan keriuhan dalam pemilihan pimpinan DPR. kegaduhan ini sangat sarat kepentingan partai politik dibanding kepentingan rakyat yang diwakilinya. Sepertinya nyali anggota dewan yang baru ini kalah dengan ancaman partai politik bila anggota legislatif berbeda sikap dengan kebijakan partai. Sehingga independensi perosonal anggota legislatif terkebiri, boro-boro memperjuangkan aspirasi rakyat, yang ada adalah mewakili kepentingan partai politik.
Fenomena seperti sangat memprihatinkan, kualitas anggota legislatif makin lama makin menurun, tidak hanya kualitas substansinya tapi juga idealisme dan tanggungjawab pada masyarakat yang diwakilinya rendah. hal ini perlu pemikiran baru tentang bagaimana relasi antara anggota legislatif dengan parpol yang menaunginya juga dengan konstituen yang diwakilinya. Sehingga jangan sampai ada istilah "recall" bagi anggota dewan yang tidak sesuai kebijakan partai tapi sesuai dengan kepentingan rakyat. jangan mudah mengatakan memperjuangkan aspirasi rakyat tapi yang ada adalah kepentingan partai politik.
Semoga asumsi saya ini salah nantinya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H