[caption id="attachment_186759" align="aligncenter" width="300" caption="gadget colection Galaxy Note,Galaxy Tab,iPone4,Blackberry Torch 9810(dok:pribadi)"][/caption] Senang ga sich punya gadget impian???tentu... Percaya diri jadinya saat memegang barang impian tersebut sudah ada ditangan,nah begitu pula dengan teman-teman saya,mereka sangat senang saat diiklan akan ada gadget baru,mereka get ready ngintip barang baru,dengan harga yang woww,bisa menghabiskan lebih dari 1bulan gaji pokok.tapi mereka bisa happy hasil kerja kerasnya amblas begitu saja karena kejaran gadget,lucu teman-teman itu mereka seperti balapan punya gadget baru he...he...,biasanya gadget lama akan dijual dan ditukar tambah dengan gadget yang baru,jadi kalo difikir-fikir sayang juga,uang terbuang banyak hanya untuk menomboki gadget baru. Kadang saya menasehati mereka dengan cara yang baik-baik,dan membandingkan nominal uang riyals dengan rupiah mengalikannya,maksud saya mending beli di Indonesia saja nanti atau mengikuti trik saya,tapi mereka suka sentimen,jawabannyapun ketus,ketus entah dalam hatinya bener-bener nyesel atau entah memang sebel terhadap saya yang so ngatur dalam memberikan komentar,sehingga sayapun percuma bicara tapi tidak diangap,malah mereka akan menjawab kerja capek ya harus dinikmati dong hasilnya,itu memang benar,menikmati hasil bekerja itu harus,tapi apa mereka tidak merasa rugi,uang yang telah mereka buang demi kejaran gadget tidak sedikit,dan apakah mereka tidak akan bisa menikmati apabila uang hasil kerja keras dibelikan pada sesuatu barang mati yang tidak akan turun harganya,emas misalnya:emas memang sangat mahal,tetapi emas tidak akan jatuh harganya apabila dijual kembali,memakai emaspun akan menambah percaya diri,bukankah begitu??? Membahas masalah gadget yang dimiliki teman-teman saya bukan berarti saya iri,sayapun punya gadget,tapi cara saya membeli gadget tidak terkejar seperti membeli beras,saya punya trik tersendiri untuk membeli gadget: *kriteria pekerja seperti saya membeli gadget tidak dengan uang gaji,saya membeli gadget cukup satu tahun sekali ,hasil dari uang sampingan kanan kiri yang bisa ditabung selama setahun. *menunggu model gadget yang terbaru dengan fasilitas aplikasi yang tidak ketinggalan jaman. *diusahakan mempunyai kenalan sebagai distributor elektronik,ini yang sangat menggampangkan saya membeli gadget hemat,sebelum dia masok ke toko-toko elektronik saya mengintipnya dengan cara banyak bertanya, *apa bisa saya membeli barang tersebut dari tangannya secara legal atau tidak?(bisa jawabannya) *apabila bisa,apa ada kartu garansinya?(ada) *kalo lengkap dengan kartu garansinya,saya tinggal bandingkan dengan harga yang sudah berjejer ditoko-toko elektronik,setelah cek&ricek harga perbandingannya memuaskan, *Jrenggg dibeli dech itu barangnya,tapi sayapun harus sabar untuk 2 atau 3 hari proses pembelian,tidak seperti beli ditoko elektronik beli waktu itu detik itu juga barang ada ditangan.karena butuh proses juga biar barang belian dari belakang bisa halal he..he.. Bisa dikatakan teman-teman saya adalah korban gadget he...he...,kejaran gadget yang minta ampun,malahan ada teman saya yang seperti tidak sabar menunggu kedatangannya iPone5 keMadina,karena ingin membelinya,haduh jangan sampai segitunya yach untuk para sahabat kompasioner yang berprofesi seperti saya TEKA'I,menikmati hasil kerja dengan cara membeli barang harus berimbang dengan barang simpanan untuk kedepannya,diusahakan yang penting-penting dulu seperti: *Investasi tanah dikampung halaman,siapa tahu dengan menghemat bisa ngumpul rezeki buat bikin gubuk bahagia untuk masa depan, *membeli emas,tidak akan ada ruginya bila membeli emas,walaupun kaum laki-laki tetap bisa membeli emas,lalu diamanahkan pada ibu,istri,atau saudara perempuannya. *apabila kurang mempercayai keduanya,kita bisa menabung di Bank terpercaya. Meskipun kemarin-kemarinnya tidak pernah punya model gadget terbaru,tapi saya telah lolos dari korban gadget,he...he.... Tetap kita harus memikirkan dan menyeimbangkan segala sesuatu yang akan kita beli. Salam Kompasioner Madina,Iema siti Nurachma :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H