Mohon tunggu...
Ielda Pebriandira
Ielda Pebriandira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah membaca novel dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberlangsungan Pasar Tumpah di Jatibarang Kabupaten Indramayu dalam Menghadapi Era Modernsasi

26 Maret 2023   23:17 Diperbarui: 10 Oktober 2024   01:26 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: jurnalpelita.com

Selain itu, perkembangan teknologi memungkinkan produksi barang menjadi lebih cepat dan efesien. Oleh karena itu, agar Pasar Tumpah tetap eksis di era modernsasi ini perlu adanya invovasi dan peningkatan kualitas baik dari segi infrastruktur, layanan, maupun barang yang ditawarkan. Pasar Tumpah juga perlu meningkatkan promosi dan pemasaran salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media sosial atau platform online lainnya guna memperkenalkan keberadaan Pasar Tumpah dan juga produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas. Selain itu, Pasar Tumpah juga patut bekerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan brand awarness dan menarik minat konsumen.

Eksistensi dari adanya Pasar Tumpah juga masih memiliki ketertarikan di hati masyarakat yang lebih memilih berbelanja di Pasar dibandingkan belanja online. Karena jika kita berbelanja langsung ke Pasar tersebut akan lebih leluasa untuk memilih berbagai macam sandang yang kita lihat secara langsung dan yang paling penting kita bisa mengajukan tawar menawar untuk bisa mendapatkan harga yang kita inginkan. Memasuki bulan Ramadhan, Pasar Tumpah selalu mengalami peningkatan pembeli yang sangat ramai dibandingkan biasanya. Karena lebaran yang pada umumnya identik dengan pakaian baru, maka di Pasar Tumpah tersebutlah yang paling banyak adalah pedagang pakaian meskipun ada juga yang menjual barang-barang yang lainnya. Adapun berbagai macam sandang yang dijual seperti busana pria yaitu baju koko, sarung, peci, dan jas serta busana wanita yang meliputi baju gamis, aneka model hijab, alat beribadah dan juga busana anak-anak.

Dalam menjaga keberlangsungan Pasar Tumpah di era modernsasi ini, terdapat pula eksistensi dari sistem nilai sosial budaya yang masih selalu di pegang erat bagi masyarakat. Yang pertama yaitu nilai sosial yang terdapat dalam aspek tawar menawar. Dalam melakukan tawar menawar perluadanya keterampilan yang khusus untuk bernegosiasi tujuannya untuk mendapatkan harga terbik sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Selanjutnya yaitu aspek gotong royong. Di Pasar Tumpah, terdapat banyak pedagang yang membentuk kelompok atau komunitas sehingga aspek gotong royong itulah tercermin dalam cara mereka bekerja sama dalam menjaga kebersihan, fasilitas pasar, lingkungan dan juga masalah yang terjadi di pasar tersebut.

Kedua, adalah nilai budaya. Nilai budaya pada Pasar Tumpah menjadi tempat untuk bertemu, berkumpul, bercakap-cakap, dan saling bertukar informasi antara masyarakat lokal dan masyarakat luar daerah. Misalnya masyarakat yang berasal dari daerah Majalengka yang menggunakan Bahasa sunda melakukan interaksi dengan masyarakat lokal yang berbahasa jawa. Hal inilah menjadi salah satu nilai budaya yang ditemukan lewat interaksi sosial mereka sehingga akan terciptanya rasa solidaritas dan persatuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun