“ga mau ah, mau nonton aja. Males jalan-jalan.”
Mungkin itu jawaban anak kita ketika kita mengajaknya jalan-jalan ketika hari libur. Dan biasanya kita menjawab dengan sedikit marah ” udah nonton TVnya, Ayo jalan-jalan sama mama papa”, dan hasilnya, anak-anak ikut jalan-jalan dengan wajah berlipat-lipat. Iya ga?
Beberapa kali saya mendapat keluhan orang tua yang mengatakan anaknya lebih senang nonton tv di rumah atau bermain dengan teman-temannya daripada ikut pergi jalan-jalan dengan orang tuanya.
Ada apa gerangan? Ternayata jawabannya sederhana, anak akan memilih sesuatu yang lebih menyenangkan baginya. Jika menurutnya nonton tv lebih menyenangkan, ia akan lebih memilih nonton TV daripada ikut jalan-jalan dengan kita. Dalam hati kita bertanya, ”bagaimana mungkin jalan-jalan kalah menyenangkan dengan nonton TV?”, bisa jadi. Jika kita tidak mengemas jalan-jalannya dengan baik. Contoh, kita mengajak anak kita jalan-jalan di mall. Pertanyaannya ialah, siapa yang menentukan tempat-tempat yang dituju? Orang tua kan?. Akhirnya anak hanya mengikuti kita, dan kita sering lupa dengan asyik memenuhi kebutuhan dan kesenangan kita sendiri. Si ayah asyik melihat-lihat alat olah raga atau buku dan bunda asyik melihat-lihat Sale sepatu dan baju. Lalu si anak? Manyun aja karena bosan dan kesal karena diseret-seret bunda yang mengejar sale baju atau sepatu. Itu kan yang sering terjadi?
Lalu bagaimana caranya membuat jalan-jalan menjadi menyenangkan untuknya? Baik, berikut ini sedikit tips-tipsnya
Diawal, kita sedikit mengalah dengan anak kita. Jangan bentrokkan keinginannya nonton TV atau bermain dengan berjalan-jalan bersama kita. Jika kita bentrokkan, ia akan merasa jalan-jalan tidak menyenangkan. Karena ia merasa dipaksa. Pasti kita juga tidak nyaman kan jika dipaksa-paksa?
Ketika anak senggang, atau santai, baru lemparkan ide untuk jalan-jalan. Tanyakan padanya, ia ingin jalan-jalan kemana. Biarkan ia berimajinasi dengan tempat-tempat yang diinginkannya. Biarkan ia ceritakan semua. Ketika ia selesai bercerita, barulah kita menanggapinya. Coba eksplorasi sekali lagi keinginannya, mungkin ada tempat-tempat yang masih ingin ia kunjungi. Jika kita sanggup memenuhinya, penuhi keinginannya. Jika tidak sanggup, tawarkan sebuah alternatif petualangan seru
Ketika saatnya pergi jalan-jalan dengannya, biarkan ia yang menentukan kemana kita bergerak. Biarkan ia menentukan arahnya, kita ikuti apa yang ia mau. Puaskan ia dengan explorasi yang ia lakukan.
Kita juga bisa membuat jalan-jalan lebih seru dengan memberikan wow effect, informasi-informasi kecil yang menarik dan anak tidak tahu. Sehingga ia akan lebih tertarik dan memancing daya eksplorasinya.
Pulang dari jalan-jalan, jangan lupa tutup dengan pertanyaan ”gimana? Asyik ga jalan-jalan sama ayah dan bunda? setelah ini, mo jalan-jalan lagi ga?”. Buat ini menjadi agenda rutin keluarga. Tidak perlu mahal, jalan-jalan di sekitar rumah juga akan sangat menyenangkan jika dikemas dengan baik. Ketika anak merasa jalan-jalan dengan kita adalah hal yang menyenangkan, saya jamin ia akan lebih suka jalan-jalan daripada nonton TV di rumah.
Sederhana bukan? Jangan lupa, ketika kita jalan-jalan dengannya, berikan waktu yang berkualitas untuknya. Saat itu, waktu kita 100% miliknya. Lupakan update status, menelepon teman, SMSan apalagi kerjaan kantor. Hari itu, kita adalah miliknya. Asyik kan? Semoga bermanfaat. Selamat bersenang-senang.
Idzma Mahayattika
Kidzsmile foundation
www.kidzsmile.info