Mohon tunggu...
Idyllic 48 Footy
Idyllic 48 Footy Mohon Tunggu... -

Akun fanbase Idyllic, JKT48, dan sepakbola. Menyajikan info seputar sepakbola, JKT48, dan Idyllic. Akun ini berdiri di bawah pengawasan PT. Visi Media Asia(VIVA).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Siaran AFF Cup Diacak, Bung Towel Minta Publik Untuk Tidak Menyalahkan Media

23 November 2014   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:03 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

IF48 - Pengacakan siaran langsung Piala AFF rupanya membuat sebagian masyarakat di luar jangkauan pemancar RCTI merasa keberatan. Mereka merasa keberatan jika memang harus berlangganan TV berbayar untuk menyaksikan aksi Firman Utina cs. bertarung di event sepakbola 2 tahunan se-Asia Tenggara itu.

Menanggapi hal ini, pengamat sepakbola kondang Tommy Welly alias Bung Towel meminta masyarakat pecinta sepakbola untuk tidak terlalu mengkambing hitamkan pihak media(dalam hal ini RCTI selaku official broadcaster). Menurut keterangan beliau, RCTI hanya bermaksud memenuhi kewajiban dalam klausul kontrak dengan World Sport Group selaku distributor.

"Tidak pantas rasanya jika kita menyalahkan RCTI ketika siaran diacak. Sebagai salah satu stasiun TV terbesar di Indonesia, RCTI sudah melakukan peninjauan terhadap hal ini secara matang. Saya juga mengerti dan percaya kalau pimpinan dan karyawan RCTI masih punya rasa nasionalisme yang tinggi seperti halnya para supporter. Namun apa boleh buat, RCTI juga tidak mau ambil resiko yang jauh lebih buruk. Karena jika tidak diacak, siaran RCTI bisa meluber ke negara lain, terutama Singapura. Di Singapura, ada tim intellijen yang mengawasi pergerakan hak siar dari berbagai negara dengan cara masuk melalui hotel-hotel yang ada. Jika kedapatan ada hotel yang memutar siaran AFF Cup dari RCTI lewat jalur satelit, RCTI bisa dikenakan denda oleh pihak WSG." papar beliau.

Beliau juga menjelaskan bahwa kebijakan baru yang diterapkan WSG merupakan hal dilematis bagi pemegang hak siar, terutama bagi RCTI.

"Di satu sisi RCTI sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memuaskan keinginan seluruh penggemar sepakbola. Tapi di sisi lain, RCTI diwajibkan menghormati perjanjian spill over dari WSG. Jika RCTI tidak melakukan pengacakan, maka RCTI dianggap telah mencederai perjanjian kontrak dengan WSG. Ini memang menjadi buah simalakama.", pungkas beliau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun