Hangat senja sore itu.
Seperti saat pertama kali kau menyapaku.
Sebuah kalimat sederhana, dan aku tiba-tiba saja terpaku.
Kau tahu, aku telah menunggunya sejak tahun-tahun lalu.
Sebelum aku kau suguhi senyum manis itu.
Sebelum aku kau buat tak berdaya oleh suara indah itu.
Sebelum aku tak kau beri pilihan selain jatuh cinta, kepadamu.
Senja berlalu.
Bintang menyapa dengan malu-malu.
Kau masih ada bersamaku.
Malam itu.
Malam yang tak begitu dingin dan sendu,
malam di kotamu.
Jam di tanganku terus berdetik.
Sebelum sempat aku menikmati kau bernyanyi.
Dua puluh tiga empat puluh tiga menit.
Sasuatu yang tak ingin aku ampuni.
Bisa apa aku selain membaca apa saja di matamu,
yang sudah tertulis, maupun yang menanti ditulis.
Bila sempat,
bila mungkin,
aku ingin mengulangnya sekali lagi,
dan lagi.
Malang, 20 November 2018
D.S.R
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI