Green politics atau yang lebih kita kenal sebagai politik hijau adalah sebuah pandangan politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan secara ekologis yang pada dasarnya berakar pada lingkungan, keadilan sosial tanpa kekerasan dan juga demokrasi akar rumput.
Lalu apa sih bedanya antara environmental politics dengan politics konvensional?
Pada dasarnya perbedaan ini bersandar pada dua pilar utama. Pertama, pengakuan akan terbatasnya sumber daya yang tersedia di bumi dan juga pembatas bagi tumbuhan atau yang biasa kita kenal sebagai limits to growth. Dan  kedua, adanya sebuah dimensi etika dalam praktik relasi antara manusia dengan dunia non manusia atau yang biasa kita sebagai lingkungan alam.
Green politics juga memiliki tujuan untuk menciptakan keadilan yaitu dengan cara menyadarkan manusia bahwa masih banyak loj ketimpangan sumber daya. Mereka melakukan nya dengan cara mengekspos wilayah-wilayah yang tidak memiliki sumber daya yang cukup. Hal ini persis seperti apa yang dilakukan oleh green peace indonesia.
Dengan adanya green politics dapat meningkatkan berbagai macam alat kebijakan untuk mengatasi permasalahan perubahan iklim dan juga mempunyai perang penting dalam merespon berbagai isu lingkungan, tanah adat, dsb. Dengan artian green politics ini memang hadir sebagai wadah dalam mengupayakan keberlangsungan hidup yang seimbang baik antara alam maupun manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H