Mohon tunggu...
Idal Idul
Idal Idul Mohon Tunggu... -

Tidak sokolah tidak masalah, daripada sekolah cuma cari ijazah, habis-habisin uang saja, sekolah biayanya mahal, yang penting bisa baca tulis itu sudah cukup. Percuma sekolah jadi orang pinter kalau ujung-ujungnya cuma membodohi rakyat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tertipu Oleh Judul

30 Juni 2013   23:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu saya pergi ke bookfair. Biasa mengantar teman cari-cari buku. Kalau saya tujuannya cuma jalan-jalan saja, penginnya sambil nyari inspirasi. Di bookfair adalah kesempatan untuk membeli buku dengan harga yang agak murah dan lumayan lengkap juga. Gayanya saya mau beli buku, pengin ngamalin pesan pak guru, katanya,”Kalau pengin jadi kutu buku ya harus rajin tuku buku”.

Biasalah sebelum membeli buku keliling-keliling dulu untuk mencari-cari buku yang menarik dan saya butuhkan. Ditengah-tengah pencarian saya menemukan buku yang saya rasa menarik. Buku itu sudah positif akan saya beli, tapi sebelum membayar saya mencari-cari buku yang lain lagi. Mencari buku ditempat yang sama, biar sekalian dua atau tiga buku sekaligus, siapa tahu dapat diskon.

Saya terus mencari buku yang menarik dan yang saya butuhkan. Setelah beberapa lama saya mencari, saya menemukan buku yang saya rasa menarik. Saya waktu itu rencana membeli tiga buku, saya mencari satu lagi. Setelah beberapa waktu say menemukan buku yang menurut saya layak untuk dibeli. Karena masih bersegel, jadi saya tidak bisa melihat isinya.

Saya langsung menuju kasir untuk membayar buku yang akan saya beli. Setelah saya bayar, saya langung pulang ke rumah, tidak sabar untuk membaca buku yang barusan saya beli.

Sesampai di rumah saya langsung membuka segel semua buku yang saya beli. Biasanya langsung saya buat nama dan tandatangan dipojok kanan buku tersebut. Setelah saya buka-buka semua, ternyata ada dua buku yang sama isinya, padahal judulnya beda. Ternyata pintar juga penulisnya, buku tersebut dimasukkan ke penerbit yang berbeda, dan diterbitkan dengan judul yang berbeda.

Hikmah yang bisa saya dapat dari peristiwa itu adalah saya harus lebih teliti. Harus dilihat dulu isinya, izin untuk membuka segelnya kepada penjaga toko. Saya harus lebih teliti agat tidak tertipu oleh judulnya. Hikmah lain yang saya dapat adalah dalam menilai sesuatu saya tidak boleh hanya menilai dari luarnya saja. Luar bagus belum tentu dalam bagus. Luar tidak bagus belum tentu dalamnya juga tidak bagus. Hikmah yang lain lagi adalah saya harus berhati-hati untuk tidak tertipu oleh judul dan tampilan luar saja.

Jambi, 30 Juni 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun