Mohon tunggu...
Muhammad Faqih Idrus Maliki
Muhammad Faqih Idrus Maliki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

https://instagram.com/faqi_drus30?igshid=OGQ5ZDc2ODk2ZA==

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Perkembangan

26 September 2024   17:54 Diperbarui: 26 September 2024   17:54 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Perkembangan Dakwah: Dari Masa Klasik hingga Modern

Dakwah, sebagai aktivitas penyebaran agama Islam, telah menjadi bagian integral dari perjalanan sejarah umat Muslim. Proses ini tidak hanya melibatkan aspek keagamaan, tetapi juga aspek sosial, politik, dan budaya. Perkembangan dakwah dapat ditelusuri dari masa Rasulullah SAW hingga era modern saat ini. Berikut adalah perjalanan dakwah yang mencakup beberapa periode penting.

 1. Dakwah pada Masa Rasulullah SAW (610-632 M)
Dakwah Islam dimulai ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril di Gua Hira pada tahun 610 M. Pada masa ini, dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi (dakwah sirriyyah) selama tiga tahun pertama karena kondisi Mekkah yang tidak kondusif bagi ajaran baru. Setelah tiga tahun, dakwah mulai dilakukan secara terbuka (dakwah jahriyyah) yang ditandai dengan tantangan besar dari kaum Quraisy yang menolak ajaran Islam.

Periode ini adalah titik awal penyebaran Islam di Jazirah Arab. Dakwah Rasulullah SAW berfokus pada ajakan untuk menyembah Allah SWT yang Esa dan meninggalkan penyembahan berhala. Beberapa tokoh penting yang masuk Islam pada periode ini adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab.

 2. Dakwah pada Masa Khulafaur Rasyidin (632-661 M)
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, dakwah diteruskan oleh para sahabat yang dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin. Di bawah kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib, Islam berkembang pesat melalui penaklukan wilayah-wilayah baru di luar Jazirah Arab, seperti Persia, Syam, dan Mesir. Penaklukan ini bukan semata-mata melalui perang, tetapi juga melalui dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan pedagang yang memperkenalkan Islam dengan cara damai.

Pada masa ini, dakwah difasilitasi oleh adanya sistem pemerintahan yang lebih terorganisir, yang memperkuat penyebaran Islam melalui jalur administrasi dan militer.

3. Dakwah pada Masa Dinasti Umayyah dan Abbasiyah (661-1258 M)
Dinasti Umayyah dan Abbasiyah adalah dua kekhalifahan besar yang melanjutkan penyebaran Islam ke berbagai wilayah, mulai dari Spanyol di barat hingga ke India di timur. Dakwah pada masa ini sangat dipengaruhi oleh politik kekhalifahan yang berusaha memperluas wilayah Islam. Melalui perdagangan, pendidikan, dan pusat-pusat keilmuan, dakwah tersebar ke wilayah yang lebih luas.

Khusus pada masa Abbasiyah, kota Baghdad menjadi pusat keilmuan dan dakwah yang sangat penting. Para ulama dan cendekiawan Muslim seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Sina, dan Al-Farabi turut berperan dalam menyebarkan ajaran Islam melalui karya-karya ilmiah mereka.

4. Dakwah pada Masa Kekaisaran Utsmaniyah (1299-1924 M)
Kekaisaran Utsmaniyah menjadi salah satu kekhalifahan Islam terbesar yang memainkan peran penting dalam penyebaran dakwah, khususnya di wilayah Eropa Timur, Afrika Utara, dan sebagian Asia. Melalui kebijakan politik dan militer yang kuat, dakwah di bawah Utsmaniyah membawa Islam ke wilayah-wilayah seperti Balkan, Turki, dan sekitarnya.

Selama periode ini, dakwah tidak hanya berfokus pada ajaran keagamaan, tetapi juga pada pengembangan kebudayaan Islam. Banyak masjid, sekolah, dan institusi keagamaan didirikan di bawah kekaisaran ini.

5. Dakwah di Nusantara (Abad ke-7 hingga Modern)
Di Nusantara, Islam mulai masuk pada abad ke-7 melalui jalur perdagangan. Pedagang dari Timur Tengah, Persia, Gujarat, dan India memainkan peran besar dalam menyebarkan Islam di kawasan ini. Seiring waktu, dakwah di Nusantara berkembang melalui peran para wali songo di Jawa yang menggunakan pendekatan budaya lokal untuk memperkenalkan ajaran Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun