Mohon tunggu...
Idrus Cerpen
Idrus Cerpen Mohon Tunggu... -

I' PEN (Idrus Cerpen) . Penulis Pria. yang lebih dikenal dengan Penulis yang bertema perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kejutan dari Suamiku

13 Januari 2015   16:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernikahan kami sudah berjalan kurang lebih empat tahun. Malam ini. Aku sedang menunggu suamiku pulang dari tempat kerjanya. tidak hanya menunggu saja. Aku pun telah menyiapkan untuk makan malam bersama. Dan pula, aku akan memberikan kabar gembira. Bahwa aku sedang hamil. Suamiku pasti akan merasa senang mendengar kabar gembira ini. karena sudah lama sekali suamiku mengharapkan kabar gembira ini. Yang sedang ada didalam perutku ini. akan menjadi anak pertama kami. kehadiran anak yang sudah lama kami tunggu.

Karena hari ini suamiku sedang lembur kerja. bila lembur, kurang lebih jam sembilan biasanya suamiku sudah ada dirumah. Entah kenapa sekarang sudah jam sepuluh. Suamiku belum tiba dirumah. bahkan tidak ada kabar darinya. Aku pernah mencoba telepon dia. namun jawabannya selalu " Maaf. Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. atau diluar service area. Cobalah beberapa saat lagi.." .  Aku coba telepon nomor kantor.- tidak ada jawaban. dan aku pun mencoba telepon nomor telepon teman kantor suamiku. jawabannya sama persis. seperti saat aku telepon suamiku.

Aku mulai gelisah. ada rasa takut. dan mulai bingung. entah bagaimana yang harus aku lakukan. Malam sudah mulai terasa sunyi senyap. tengah malam, mungkin tetangga disekitar lingkungan rumahku sudah terlelap tidur.

Lalu tiba-tiba Handphoneku berdering. sebelum aku mengambil handphoneku yang terletak didepanku-aku yang sedang duduk gelisah diruang tamu. dan handphoneku sudah ada dimeja.Aku mulai merasa lega dengan handphoneku berdering. karena aku pikir yang meneleponku adalah suamiku. tapi kenyataanya. rasa tenang itu hanya sekejap saja. karena nomor telepon yang menghubungiku adalah nomor yang tidak aku kenal.

" Assalamualaikum.."
" ................. " Tidak ada jawaban .
" hallo .. hallo ... maaf ya. ini siapa ? "

Tidak lama kemudian. dengan suara pria yang tegas. dia menjawab ;
" Dengar baik-baik. Suamimu sedang bersama kami. bila anda tidak membawa uang sepuluh juta, kami akan membunuhnya. dan bila anda melaporkan kami ke polisi. suamimu akan menjadi mayat. ingat baik-baik.. " .
" Dimana suamiku ... ? " .
"......................" dia terdiam.
" hallo .. halloo ... halloooo.. "
"...................... "
akhirnya dia memutuskan telepon-nya.

Aku mencoba telepon balik. nomor telepon itu sudah tidak aktif.

Beberapa menit kemudian. ada SMS masuk. ber-isi pesan-Alamat dimana suamiku sedang disekap. dan dia minta besok malam jam sembilan. aku sudah berada disana. Bila aku masih belum ada disana. suamiku akan dibunuh.

========

Uang tabunganku hanya lima juta lima ratus ribu rupiah. dan kekurangannya aku mencoba pinjam pada kedua teman baikku. dengan alasan berbohong pada temanku-tidak menceritakan apa yang sedang terjadi sebenarnya. karena aku takut temanku akan melaporkan kepolisi. Alhamdulillah kedua temanku masih mau meminjamkan uangnya padaku.

Setelah sholat Isya. aku pun tidak lupa berdo'a untuk keselamatan suamiku. Karena aku takut terlambat. Jam setengah delapan, aku sudah jalan menuju alamat itu. alamat yang membuatku senang dan takut. Senang karena aku bisa bertemu suamiku. dan takut apa yang akan terjadi padaku dan suamiku nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun