Mata itu menawanku, jauu membawaku ke masa di mana dulu seorang wanita yang berbeda meletakan cinta melalui pandangannya
Senyum itu menghiburku, dari rapuhnya perjalanan yang membuatku tertatih - tatih di dalam melangkah agar tidak patah perasaan akibat kejamnya dunia.
Wajah itu menarik perhatianku, dikala aku sendiri dan mencoba menyikapi kehidupan yang begitu cepat berjalan namun tiada seseorang di sampingku
Langkah kaki itu, mengingatkanku pada sosok wanita yang antik, yang harus kutinggalkan demi untuk melihatnya berkembang dan bahagia dengan orang lain.Â
***
[SpK]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H