dia sekutum mawar seperti mu, tapi bedanya? Ia rusak di akarnya, sedangkan kamu rusak di petik daunnya. Dia tidak menyerah dengan akar yang rusak. Mencoba memperbaiki, dan bertahan hidup lebih baik lagi. Dia hampir mati karena kurang nutrisi dari akar yang rusak, tapi ia bertahan dan mencoba bangkit. Saya harap, Â kamu juga begitu. Kamu hanya kehilangan selembar dua lembar daun di Mawarmu. Â Tapi tidak di akarmu. Â Deritamu, Â tidak sebanding goncangan yang dia hadapi. Maka dari itu, Â mari bangkit! Â Kamu pasti bisa jau lebih baik. Jadilah sekuntum mawar yang tetap indah, walau kehilangan beberapa seri daunnya. Tuhan masih menyayangimu. Seperti aku!
__SpK
(Pagar Alam, 29 April 2021)
#Mawaryangterluka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H