Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dik

18 Desember 2020   22:16 Diperbarui: 18 Desember 2020   22:28 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, dunia hitam mengubahku menjadi sosok yang arogan Dik.

Tersampai kepadaku yang jau di seberang, bahwa kau berhenti sekolah karena di hadang orang. 

Membuatku murka, ingin rasanya ku pulang dan ku obrak - abrik satu Desa yang menjadi tempat tinggal mereka yang menghadangmu. 

Tapi, ketenangan seorang Ibu membuatku luluh.

Aku hanya menangis di ruang hening Dik. Tak ada yang tahu, selain Tuhan dan diriku.

Ku buat perjanjian dengan Tuhan di waktu itu Dik.

Aku akan melakukan semuanya untuk kebahagiaan keluargaku, dan akan ku ubah duniaku untuk menuju jalan Tuhanku. 

Hingga akhirnya sekarang,

Aku pulang Dik.

Ku lihat kau sudah meranjak Remaja.

Begitu bahagianya hati kakakmu ini Dik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun