Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung 11: Sari & Candra (Cinta Dan Terpisah), Part 11 Terjaga, dan tentang Sari.

15 September 2020   03:35 Diperbarui: 15 September 2020   03:49 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampainya di kamar mandi, ku buka penutup tempat khusus air wudhu yang terbuat dari jerigen bekas dan di bolongi di sisi bawahnya. Dan di tutup oleh karet sendal bekas yang sudah di buat runcing seperti tombak, agar pas di ganjalkan di dalam lobang jerigen.

Setelah wudhu selesai, aku bergegas kembali ke kamarku. Sejadah yang dari tadi isya berada di ujung kasur pun ku ambil, dan ku bentangkan di lantai. Ku ambil peci hitam yang berada di atas lemari, dan kembali menuju sejadah. Dan mulai ku laksakan sholat tahajud.

"Bissmillah, usholli sunatan tahajud rokataini adaan lillahita allah. Allahu akbar" 

Setelah selesai melaksanakan sholat, ku lipat kembali sejadah dan mulai ku letakkan di atas kasur. 

Peci ku letakkan kembali di atas lemari, dan aku pun bergegas kembali ke kasur dengan bantal yang kusenderkah ke tiang kasur, aku pun mengambil kembali handphone yang dari tadi tergeletak mati di atas kasur.

"Udah sholatnya Can ?" Tanya Santi kembali melalui chat whatsapp. 

"Alhamdulillah sudah, barusan aja San." Jawabku.

"Alhamdulillah, aku seneng dengernya Can. Oh ya, besok kerja tolong jemput aku di rumah ya? Aku gak bawak motor. Hehe di pake Ibu sama Bapak mau ke Pemkot(Pemerintah Kota) ngurusin buat Akta tanah." 

"Oo.. iya Inshaallah ya San. Hehe wani piro dulu? Haha" jawabku dengan emocion ketawa.

"Ah.. mulai keluar. Pasti ujung-ujungnya duit, duiiit. Wkwkw hahaha dua ribu Can. Haha" jawab Santi dengan emocion ketawa.

"Haha, ojek pangkalan depan gang juga gak mau 2 ribu. Gak kena di minyak katanya, hahaha." Jawabku dengan emocion ketawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun