Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Gairah Muda Kembali Bergejolak

13 Juni 2020   00:29 Diperbarui: 13 Juni 2020   00:31 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulutangkis (Badminton) adalah olahraga yang di gemari oleh semua kalangan. Mau anak kecil, remaja bahkan orang dewasa. Karena permainannya yang asik dan mudah, hanya sekedar memukul balik bola yang di lemparkan oleh lawan mainan. 

Dan alat-alat yang di perlukan di dalam permainan bulu tangkis ini hanya berupa Raket, Bola bulu(kok), dan net. Mengenai tempatnya sendiri bisa di lapangan terbuka atau di tempat khusus olahraga tersebut. Jadi, tidak salah bila semua kalangan (pria, wanita, anak-anak, remaja dan orang dewasa) menyukai bahkan menggemari permainan satu ini. 

Contohnya saja, penduduk Desa Talang Surabaya Rt 04 Rw 01 Kelurahan Kance diwe Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagar Alam ini. Mereka begitu antusias di dalam menunggu dan memainkan permainan bulutangkis yang hampir merata di gemari oleh semua umur. Ada anak-anak, remaja bahkan pria dewasa yang main atau bisa disebut latihan di lapangan khusus bermain bulutangkis Desa Talang Surabaya ini.

Lapangan ini sendiri belum lama di resmikan, jadi masih terbilang baru. Dan lapangan ini sendiri menjadi salah satu Gedung / tempat latihan bulutangkis(Bagi yang menggemari permainan ini) kecamatan Dempo Selatan selain Gedung KUD, yang merupakan Gedung Bulutangkis yang terletak di Desa Bandar.

Selain di gedung, permainan bulugangkis / Badminton ini juga bisa di mainkan di lapangan terbuka seperti lapangan Desa Karang Anyar, Desa Mingkik, Desa Suka Cinta, Desa Tanah Pilih, Desa Tebat gunung dan hampir semua Desa yang berada di Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagar Alam memiliki lapangan terbuka. Tapi, kelemahan di dalam memainkan bulutangkis di alam terbuka / Lapangan terbuka adalah :

1. Angin yang dapat mengganggu jalannya permainan, dan 

2. Bila musim Panen Raya tiba, mau itu panen kopi, Padi, Cengkeh, Sahang, dan hasil panen sebagainya. Bila hasil perkebunan itu memerlukan Cahaya Matahari untuk proses mengeringkan, maka hampir Semua lapangan di setiap Desa digunakan untuk menjemur / mengeringkan hasil panen warga. 

Seperti yang sedang terjadi di saat ini, banyak warga hampir di setiap desa Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagar Alam menggunakan Lapangan untuk menjemur Padi dan ada yang menjemur kopi. Jadi, amat sulit bila ingin memainkan permainan bulu tangkis ini bila di lapangan desa. Hm..! Mungkin memang bisa, melakukannya bila jemuran kopi, padi tadi sudah di angkat / di pindahkan. Tapi itupun harus malam hari, sedangkan angin dan cuaca tidak bisa di tebak.

Nah, itulah manfaatnya mempunyai gedung bulutangkis yang dimana dapat digunakan tanpa hambatan. Tanpa di pungkiri mungkin memang ada hambatan, tapi mungkin hanya terbilang seperti Kunci Gedung dan kosongnya orang yang main. 

Baiklah itu saja yang bisa saya berikan, bagi kalian yang belum sempat untuk bermain bulutangkis. Bisa di mulai dari esok pagi, atau esok sore. Belum ada batasan, ataupun larangan di dalam keinginan menguji diri untuk memainkan permainan ini. Tidak ada yang namanya Sulit, bila belum di pelajari. Bila orang lain bisa? Kenapa kita tidak. 

Ayo... bermain bulutangkis.

Di Gedung Bulutangkis Dempo Selatan, yang terletak di Desa Bandar dan Desa Talang Surabaya. Sedikit info, bahwa Gedung bulutangkis Desa talang surabaya ramai pengunjung atau jadwal bermainnya hanya hari jum'at malam sabtu dan selasa malam rabu. 

Bagi kalian yang gemar dengan olahraga ini, silakan datang saja di hari yang sudah dijadwalkan. 

Terima kasih atas waktunya, saya Idris Setiawan meminta maaf apabila terdapat kata atau kalimat yang tak berkenan di hati pembaca. Dan apabila tiap kata / kalimat saya merugikan seseorang atau golongan, saya mohon dimaafkan.

(Pagar Alam | 12 Juni 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun