Tidak ada habisnya bila bicara tentang rasa atau perasaan suka terhadap mahluk teranggun di dunia, yaitu wanita. Entahlah aku pun masih bingung? Mungkinkah ini benar ketulusan suka, atau malah sebuah jebakan atau bisikan setan saja.Â
Malam ini ku lihat begitu gelap, dengan keramaian ibu kota yang di padati oleh suara kendaraan. Kopi ini hampir habis? Aku butuh cerita agar bisa menikmati kopi ini menjadi lebih terasa.Â
Kembali ku buka handphoneku yang dari tadi hanya terletak mati di atas meja kedai pak heri. Laki-laki paruh bayah yang di tinggal mati oleh istrinya dan hanya hidup berdua oleh anak bujangnya.
"Mas, mau tambah lagi kopinya?" Tegur julian anak pak heri.
"ah gak jul. Ini sudah cukup untuk menghabiskan malam. Heheh" jawabku sambil tertawa.
Julian adalah anak pak heri satu-satunya, masih sekolah di bangku kelas 3 SMA, memiliki postur tubuh laki-laki ideal dengan gaya rambut di belah tengahnya. Bisa menjadi cover boy masa depan menurutku. Dan yang ku suka dengan julian adalah dia berbakti dengan ayahnya, dan rajin membantu di kedai bila sudah sepulang sekolah. Di tambah anaknya juga sopan, dan suka bercanda. Menjadikan suasana kedai hidup menurutku.
 "Malam ini dingin ya mas?" Tanya julian yang duduk di sebelahku sehabis mengantarkan pesanan.Â
 " gak juga si jul. Oh ya, Bagaimana sekolahmu?"
 "Ah begitulah mas, mas tau sendiri? Kalo udah mendekati Ujian Nasional, ya pasti banyak tugas-tugas tambahan."
 "Ooh. Ya sabar aja. Kamu pasti bisa kok. Bila sudah lulus nanti? Kamu bisa lebih banyak bantu bapak kamu di kedai."
 "Iya mas. Aamiin. Semoga saya bisa melewati UN dan Lulus mas."