Semua punya takdir yang berbeda-beda. Cinta itu rahasia. Tidak semua perasaan cinta bisa diungkapkan. Kalimat cinta yang terungkap, Â hanya sebagian kecil dari fenomena cinta yang dirasakan.
Cinta, Â tidak melulu bicara penyatuan dua sejoli. Tapi cinta, Â pun menceritakan bagaimana kebaikan bisa mengalir sampai ke seluruh hamparan medan perasaan. Disini kita memadu kemesraan. Disana mereka sedang meratap kemalangan.
Perpaduan kemesraan, sebaiknya mampu menyerak cinta, Â sampai ke titik-titik kedukaan. Â Hingga, Â kesengsaraan tidak membekas luka sayatan yang semakin menganga. Namun, Â kebahagiaan mampu meninggalkan pesan dan kesan keindahan hidup yang terus menyala.
Memang, Â debu jalanan akan senantiasa menghinggapi kuncup dan mekarnya kembang. Ujian kemesraan tidak akan pernah bisa dipungkiri sepanjang kemesraan itu masih menyelimuti hati. Hanya, Â kemesraan tidak akan pernah pudar selamanya, Â jika ia masih beralas ketulusan dan keteguhan. Cinta tidak akan pernah luntur sampai kapanpun, jika ia masih dibalut ketabahan dan kejujuran.
Maka, Â untuk apa mempercayai kecurigaan dan prasangka buruk, Â selama pendirian masih di atas cinta. Kenapa harus terhanyut dibawa arus keirian dan kedengkian, kalau cintalah yang menumbuhkan harapan. Bagaimana lagi kebencian mampu menceraikan genggaman tangan, Â padahal impian adalah bangunan mahligai cinta.
Andaikan cinta menunjukkan lintasan yang berbeda arus, bukan kah itu ibarat taman, Â bunganya banyak dan warna-warni, semakin cantik, semakin memberi pesona. Dan untuk menuju suatu bunga, Â tidak mesti dari arah yang sama.
Biarlah cinta, Â bertumbuh dan berdaun sampai ia menguncup dan mengembang, tanpa siraman kekecewaan dan kemarahan. Biarkan cintamenjalani takdirnya, Â tanpa ia harus berganti tanaman kebencian. Biarkan cinta mekar sesuai takdirnya, Â sejauh ia masih disiram dengan kesetiaan dan kerinduan.
Cinta. Mohon jangan menodainya. Hanya karena jalan takdirnya yang berbeda.
Muhammad Idrisman Mendefa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H