Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Mantan Menteri Keuangan di era Orde Baru menegembuskan nafas terakhir pada hari minggu, 11 Desember 2016. Sosok yang pernah menjadi ketua Palang Merah Indonesia ini dijuluki Mr. Clean karena dikenal bersih, jujur, dan berintegritas.
Walaupun seorang pejabat, tapi hidupnya sederhana dan bersahaja. Dia menolak fasilitas mewah yang diberikan oleh negara. Dia setia dengan mobil volvo jadul ketika pergi ke kantor. Berbeda dengan pejabat yang ajimumpung. Memperkaya diri, menikmati berbagai fasilitas mewah dari negara. Para kolega dan anak buahnya sangat respek terhadap kejujurannya.
Dia adalah sosok manusia yang sangat langka. Selain jujur, dia juga adalah sosok pemimpin yang tegas dan tidak pandang bulu. Presiden Soeharto pun harus mengumpulkan data pajaknya secara lengkap. Pada saat menjabat sebagai Dirjen Pajak, Mar'ie memimpin langsung pendataan pengukuran luas tanah rumah yang ditinggali penguasa orde baru tersebut.
Mar'ie Muhammad wafat satu hari sebelum peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., 12 Desember 2016. Nabi Muhammad Saw. memiliki empat sifat yang wajib, yaitu (1) sidiq, (2) amanah, (3) fathanah, (4) tabligh. Menurut Saya, sifat dari seorang Mar'ie Muhammad beradasarkan beberapa cerita yang Saya baca merupakan upaya seorang manusia untuk mengamalkan sifat-sifat Nabi Muhammad Saw.
Mar'ie Muhammad sosok yang jujur, amanah, cerdas, dan mampu memimpin dengan sangat baik. Peringatan maulid Nabi Muhammad Saw. menjadi sarana refleksi bagi semua pemimpin apakah telah memiliki karakter kepemimpinan prophetik (karakter kenabian) dalam menjalankan kata oge r atau belum?
Sosok Mar'ie semoga menjadi teladan dan inspirasi bagi para pemimpin masa kini. Kondisi saat ini memang sangat ironis. Banyak pemimpin terjerat kasus suap dan korupsi. Beberapa waktu yang lalu KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada pejabat di Direktorat Pajak. Selanjutnya menangkap beberapa Kepala Daerah.
Hal ini sungguh sangat ironis. Semangat pemberantasan korupsi yang didengung-dengungkan pascabergulirnya arus reformasi, justru tidak menyurutkan praktek-praktek korupsi. Pemberantasan korupsi seolah adu cepat dengan praktek korupsi itu sendiri. Penguasa, penguasa, dan aparat hukum bersekongkol menyiasati hukum. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Peringatan Maulid Nabi bukan hanya sebatas seremonial, tetapi diharapkan bisa meningkatkan rasa cinta padanya dan mengamalkan ajarannya, termasuk dalam hal kepemimpinan.
*Penulis, Widyaiswara LPMP Jabar.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H