Oleh IDRIS APANDI
(Praktisi Pendidikan)
Ibadah puasa pada bulan ramadan diwajibkan bagi umat Islam bertujuan untuk membentuk hamba yang bertakwa. Dalam perspektif pendidikan, puasa ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus sejak subuh hingga magrib, tetapi menjadi sarana untuk mendidik diri dan melatih diri menahan hawa nafsu.
Hal ini sudah diwanti-wanti oleh Rasulullah Saw dalam salah satu haditsnya yang intinya banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Mengapa? Karena selama berpuasa yang bersangkutan tidak dapat menahan hawa nafsu, mengucapkan kata-kata kotor, dan melakukan perbuatan tercela.
Dari lapar dan haus yang dirasakan selama berpuasa, kita bisa mengasah kepekaan, kepedulian, dan empati serta menumbuhkan sikap tolong menolong kepada orang yang kurang beruntung.
Orang yang berpuasa menahan lapar dan haus dari subuh hingga magrib bukan karena tidak punya makanan, tapi karena memang menaati aturan waktu berpuasa. Sedangkan, di sisi lain ada saudara-saudara kita yang "berpuasa" karena memang tidak punya makanan atau minuman.
Mungkin saja di rumah orang yang berpuasa sudah tersedia makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Kulkasnya penuh dengan stok makanan dan minuman untuk sekian hari, tetapi bagi sebagian orang, mereka tidak tahu apakah nanti sore atau malam akan ada makanan dan minuman yang bisa disantap sambil bingung harus mencari ke mana karena mereka tidak punya pekerjaan dan penghasilan pada hari itu.
Oleh karena itu, momentum puasa ramadan selain harus menjadi pengingat untuk terus bersyukur terhadap nikmat Allah, juga sarana untuk berbagi dan menolong kaum dhuafa.
Pada bulan yang penuh berkah ini, setiap satu kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas akan dibalas puluhan bahkan ratusan kali lipat oleh Allah Swt. Selain itu, orang yang memberikan makanan untuk berbuka puasa, maka dia akan mendapatkan pahala puasa tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa.
Sungguh sangat luar biasa keutamaan berbuat baik pada bulan Ramadan. Oleh karena itu, bulan Ramadan perlu benar-benar dimanfaatkan sebagai momentum untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.
Puasa adalah ibadah yang khusus. Berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya. Mengapa demikian? Karena puasa langsung "dinilai" oleh Allah. Dalam kitab Hadits Qudsi Allah berfirman, "puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan pahalanya".