Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Cara Menikmati Shalat?

5 Januari 2024   13:55 Diperbarui: 8 Januari 2024   15:20 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah selesai wudhu, jangan lupa membaca doa. Pahami dan resapi doanya. Doa setelah ada beberapa versi. Silakan baca sesuai dengan kemampuan yang kebiasaan masing-masing. Adapun arti doa setelah wudhu yang biasa saya baca kurang lebih seperti ini, "Ya Allah, jadikan hamba sebagai sebagai golongan yang bertaubat, jadikanlah hamba sebagai golongan orang yang menyucikan diri, dan jadikanlah hamba sebagai hamba yang saleh."

Setelah wudhu, siap-siap kita melaksanakan shalat. Gunakan pakaian yang bersih dan suci. Baca dulu doa sebelum kita takbiratulikhram. Doa yang biasa saya baca antara lain surat Annaas, Al Falaq,  atau doa yang intinya berlindung dari godaan setan. Pejamkan mata dan angkat kedua tangan saat takbiratulikhram. Sambil menarik nafas, resapi kalimat takbir, "Alaahu akbar". Kemudian baca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah. Apapun versi yang dibaca, silakan pahami dan resapi arti dan maknanya.

"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam." Itu adalah potongan arti dari doa iftitah yang biasa saya baca. Sungguh terasa bahwa kita sebagai hamba yang lemah tidak ada daya dan upaya dihadapan-Nya. Kita melaksanakan shalat dengan Ikhlas, lillaahi ta'ala. Allah sebenarnya tidak perlu dengan ibadah kita, tapi kitalah yang memerlukan ridha Allah melalui ibadah yang kita lakukan.

Shalat yang kita lakukan, selain sebuah pengabdian dan kewajiban, juga berisi doa-doa kita kepada Allah. Oleh karena itu, bacalah bacaan-bacaan shalat dengan tartil, pahami, hayati, dan maknai artinya. Lakukan gerakan-gerakan shalat seperti rukuk, sujud, dan tasyahud juga dengan tertib. Jangan tergesa-gesa.

Pada sujud pada rakaat terakhir, ada ulama yang menyarankan agar sujudnya agak diperlama. Selain bacaan sujud, juga disarankan membaca 3 doa berikut; 1) doa memohon meninggal dalam keadaan husnul khatimah, 2) doa memohon diberikan kesempatan taubat nasuha sebelum meninggal, mendapat Rahmat saat meninggal, dan ampunan setelah meninggal, dan 3) doa kepada Allah Sang pembolak-balik hati agar kita mendapatkan ketetapan hati dan ketaatan pada agama Islam.

Gerakan sujud adalah sebuah simbol bahwa posisi kita sebagai hamba Allah rendah di hadapan-Nya. Gelar, harta, pangkat, jabatan, dan kedudukan tidak ada artinya di hadapan-Nya. Hal tersebut hanya titipan dari-Nya. Oleh karena itu, jangan sombong dengan artibut-atribut seperti itu. Suatu saat akan ditinggalkan, ditanggalkan, dan diambil oleh Sang Pemilik. Bacaan tasyahud juga kita coba pahami dan hayati. Doa di akhir shalat sebelum salam misalnya yang artinya "Ya Allah, aku berlindung dari azab kubur dan azab neraka. Aku juga berlindung dari fitnah saat hidup, fitnah saat meninggal, dan dari fitnah Dajjal."

Bagi orang-orang yang sudah menyatukan diri dan pikirannya dengan shalat, aktivitas shalat adalah sebuah tamasya rohani yang menyenangkan, sebuah terapi pisik dan psikologis sebagai obat untuk mendapatkan kesehatan jasmani dan rohani, sarana untuk mengadu dari segala kesulitan yang dihadapi, sarana berlindung dari segala musibah, ancaman dan bahaya.

Sungguh terasa indah dan nikmat jika benar-benar kita bisa memahami bacaan dan gerakan shalat yang kita lakukan. Saya sendiri pun masih terus berjuang dan belajar untuk bisa menikmati shalat. Konsentrasi dan ingatan saya kadang masih suka tergelincir kepada masalah-masalah duniawi saat shalat. Tergelincir, kembali berusaha fokus, tergelincir, kembali berusaha fokus. Upaya itu yang bisa dilakukan.

Shalat kita mungkin belum sebaik dan sesempurna yang diharapkan, kita serahkan saja kepada Allah. Tugas kita adalah terus berikhtiar seoptimal mungkin. Bisa shalat tepat waktu apalagi dilakukan secara berjemaah saja merupakan sebuah kemenangan bagi kita. Shalat nikmat dan berdampak terhadap peningkatan iman dan akhlak. Itulah yang kita harapkan bersama. Wallaahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun