Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pemanfaatan Literasi dan Numerasi dalam Aktivitas Mudik

19 April 2023   12:20 Diperbarui: 10 Mei 2023   10:15 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: IDRIS APANDI

(Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Masalah Sosial)

Mudik jelang lebaran menjadi tradisi yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Indonesia. Setelah 2020, 2021, dan 2022 kegiatan mudik terkendala karena Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19, kini tidak ada lagi pembatasan dan penyekatan mudik. Semuanya boleh mudik dengan penuh suka cita.

Para perantau dengan suka cita mudik ke kampung halaman walau harus menempuh perjalanan jauh, menguras waktu, biaya, dan tenaga. Mengapa demikian? 

Karena pengorbanan tersebut akan terbayar saat sampai ke kampung halaman. Para pemudik bisa berlebaran dengan orangtua dan sanak saudara serta bersilaturahmi dengan teman-teman lama.

Perantau rela menabung sekian lama agar uangnya bisa dibawa mudik atau ditransfer kepada di kampung halaman. Mudik bisa menjadi sarana menunjukkan kesuksesan setelah sekian tahun bekerja di kota. 

Hal ini yang menjadi magnet orang desa untuk bekerja di kota. Melihat ada yang sukses bekerja di kota, maka tetangga atau temannya pun ingin bekerja di kota.

Pemerintah, aparat kepolisian, pemudik, dan berbagai pihak terkait tentunya berharap agar arus mudik berjalan dengan lancar. Berkaitan dengan hal tersebut, peran literasi dan numerasi sangat penting agar hal tersebut bisa terwujud. 

Pemerintah tentunya sudah memprediksi berapa total pemudik dari berbagai wilayah. Ini adalah hajat nasional yang harus dijamin kelancaran dan keamanannya. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung mulai dari perbaikan jalan, pemasangan rambu-rambu penunjuk jalan baik jalan utama maupun jalan alternatif, rest area, pos-pos pantau, pos kesehatan, ketersediaan BBM, dan sebagainya. 

Selain itu, jumlah personil yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan mudik mulai dari petugas keamanan, petugas kesehatan, dan petugas bidang lainnya harus benar-benar diperhitungkan disesuaikan dengan kebutuhan karena mudik adalah aktivitas yang melibatkan jutaan orang dan jutaan kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun