Penyebabnya bisa saja peserta didik kurang suka terhadap gurunya secara pribadi, kurang suka terhadap cara mengajar guru, atau kurang suka terhadap mata pelajarannya.
Agar bisa diterima di ruang hati peserta didik, tentunya guru harus bisa memberikan kesan positif dan nyaman bagi mereka. "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda." Kalimat dari iklan sebuah produk tersebut begitu sangat populer di masyarakat. Hal tersebut bisa berlaku dalam konteks pembelajaran.Â
Kesan pertama yang dimunculkan dari seorang guru akan sangat menentukan respon dari peserta didik. Oleh karena itu, guru harus mampu "mengambil hati" peserta didik saat pertemuan pertama dalam pembelajaran.
Sambutan yang hangat, bersahabat, mengayomi, raut wajah yang ramah dan sumringah kepada peserta didik akan menjadikan seorang guru memiliki kesan yang positif di hati peserta didik. Kemampuan public speaking yang baik juga akan mendukung penampilan guru dalam mengajar dan berkomunikasi dengan peserta didik.
Mengajar dengan cinta dan mendidik dengan hati akan menjadikan seorang guru menikmati proses dari pelaksanaan tugasnya. Hal ini akan berdampak terhadap munculnya suasana kelas yang nyaman dan kondusif.Â
Guru pun diharapkan bisa memfasilitasi peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar yang bermakna. Dengan demikian, peserta didik akan benar-benar merasakan proses belajar yang menyenangkan dan merasakan bahwa melalui proses belajar, dia mendapatkan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupannya.
Sejalan dengan diimplementasikannya kurikulum merdeka, guru diharapkan bisa mengelola pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Guru pun diharapkan bisa merancang dan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang substansinya adalah pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan latar belakang peserta didik karena setiap peserta didik unik.Â
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Ibarat koki yang harus bisa memasak beragam jenis masakan untuk melayani dan memuaskan pelanggan, guru pun demikian.Â
Dia harus mampu memfasilitasi proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi. Satu strategi pembelajaran yang cocok ditetapkan di satu kelas tertentu belum tentu cocok diterapkan di kelas yang lainnya.
Guru yang bisa mengisi ruang hati peserta didik selain berperan menjadi pendidik, juga bisa menjadi orangtua dan teman bagi peserta didik. Suasana kebatinan yang kondusif bagi peserta didik membuat mereka merasa sekolah sebagai rumah kedua bagi mereka.Â
Bapak Pendidikan Nasonal Ki Hadjar Dewantara mengamanatkan bahwa sekolah harus bisa menjadi taman belajar bagi peserta didik. Hal tersebut akan terwujud jika dibangun lingkungan yang kondisif bagi peserta didik baik dalam konteks fisik maupun dalam konteks psikologis.