Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Peningkatan Kemampuan Public Speaking Peserta Didik

13 November 2021   17:36 Diperbarui: 14 November 2021   17:10 1502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | sumber: envato elements

Kemampuan public speaking yang baik akan menjadi bekal bagi peserta didik untuk bergaul dalam komunitas, organisasi, saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Siswa atau mahasiswa yang aktif dalam organisasi kesiswaan atau organisasi kemahasiswaan pada umumnya memiliki kemapuan public speaking  yang baik karena mereka terbiasa berbicara pada rapat-rapat. Pada saat rapat, biasanya saling bergantian menjadi pembawa acara, moderator, atau pemateri. Diskusi yang dinamis pun menjadi sarana bagi peserta didik dan mahasiswa untuk mengasah kemampuannya berbicara di depan publik.

Kemampuan public speaking pun akan menjadi modal penting di dunia pekerjaan. Di dunia ini hampir setiap pekerjaan memerlukan kemampuan public speaking. Salah satu tahapan seleksi penerimaan pegawai adalah wawancara. Pada saat wawancara, pertimbangan diterima atau tidaknya seorang pelamar, selain tergantung kepada ketepatan dan kejujuran jawaban si pelamar kerja, biasanya juga tidak lepas dari kelancarannya bicara pada saat wawancara. Bagaimana sang pelamar mampu meyakinkan pewawancara atau penyeleksi sangat tergantung dari kemampuan public speaking si pelamar.

Bagi seorang pedagang, kemampuan public speaking yang baik akan menjadi senjata ampuh baginya dalam menawarkan atau mempengaruhi calon pembeli agar mau membeli dagangannya. Bisa saja seseorang tidak berniat atau tidak berminat membeli barang dagangannya, tetapi pada akhirnya membeli barang dagangannya karena sang pedagang mampu meyakinkan calon pembeli tersebut melaui seni bicara yang meyakinkan.

Calon pemimpin atau pemimpin yang pada awalnya kemampuan public speaking-nya kurang bagus, terus "dipoles" oleh konsultan atau stafnya agar kemampuannya semakin bagus, kalau  bicara nyambung, sederhana tapi berbobot, mampu memengaruhi massa, dan tentunya yang bersangkutan mendapatkan keuntungan secara politis. Ilmu debat pun diperdalam supaya debatnya mencitrakan dirinya sebagai sosok yang cerdas dan intelek. Dengan kata lain, kemampuan public speaking tidak bisa dianggap enteng dalam mendukung kesuksesan karir seseorang.

Di lingkungan pesantren pun, biasanya minimal seminggu sekali ada kegiatan untuk latihan ceramah. Santri diberi kebebasan untuk berpidato membahas topik-topik keagamaan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Tujuannya agar mereka bisa bicara dan terbiasa di muka umum.

Saat menjadi ustaz di lingkungan masyarakat, dia harus memiliki kemampuan public speaking yang baik karena dia akan banyak mengajar mengaji di majelis taklim dengan cara bicara. Dapat dibayangkan jika seorang ustaz tidak dapat berpidato di depan jemaah pengajian atau masyarakat. Hal tersebut tentunya akan sangat memalukan bagi yang bersangkutan. Intinya, satuan pendidikan atau pesantren merupakan lembaga yang strategis untuk meningkatkan kemampuan public speaking seorang peserta didik.

Oleh: IDRIS APANDI

(Penulis Buku Public Speaking for Teacher)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun