Agama Islam mengingatkan tentang pentingnya bersabar dan bersikap pemaaf. Jangan mudah marah, jangan pula membuat keputusan dalam kondisi diri sedang marah karena dikhawatirkan keputusannya tersebut justru tidak objektif, emosional sehingga akan merugikan dirinya dan/atau organisasi yang dipimpinnya. Perlu kecerdasan yang sangat luar biasa untuk menjaga diri supaya tidak marah. Sikap sabar, bijaksana, dan "pandai merasa" bukan "merasa pandai" bisa menjadi benteng untuk menahan diri dari sifat pemarah. Intinya, sebelum memarahi orang lain, bayangkan dulu kalau dirinya sendiri dimarahi oleh orang lain. Bagaimana rasanya?
APAKAH PERLU SEORANG PEMIMPIN MARAH-MARAH?
Oleh: IDRIS APANDI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H