PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI MELALUI ANALOGI "PERJALANAN"
Oleh: IDRIS APANDI
Â
Diceritakan suatu saat saya akan berkunjung ke sebuah tempat yang belum saya ketahui alamat, rute, jarak tempuh, dan waktu tempuh dari tempat tinggal saya ke lokasi yang dituju. Agar saya bisa mencapai tujuan dengan lancar, selamat di perjalanan, dan tepat waktu, maka saya harus mencari informasi dan data yang tepat dan akurat dari sumber yang bisa dipercaya.
Dulu, waktu belum ada aplikasi google map, biasanya orang mencari alamat melalui buku yellow pages, melihat peta, bertanya via telepon atau SMS ke pengundang atau kepada orang yang dianggap bisa memberikan bantuan, bertanya kepada orang yang ditemui di perjalanan, atau mencari alamatnya di internet.Â
Saat ini, dengan adanya aplikasi google maps yang bisa diakses melalui smartphone dan internet, orang semakin mudah mencari alamat. Bahkan bukan hanya alamatnya saja, kita pun dipandu oleh "asisten google" sepanjang perjalanan menuju tempat yang dituju dengan bantuan GPS (Global Positioning System).
Kaitannya dengan literasi, saat saya akan menuju ke sebuah tempat yang belum saya ketahui sebelumnya, selain bertanya, minta share lokasi ke pihak yang saya tuju, secara mandiri menggunakan aplikasi google maps, saya pun bisa mencari alamat lengkapnya terlebih dahulu, mengetahui rute atau jalur menuju lokasi, mencari informasi kondisi jalan menuju ke lokasi, di mana saja jalur yang macet, jika ada ada beberapa jalan alternatif, saya harus mempertimbangkan jalan alternatif mana yang akan dilalui, apa moda transportasi yang akan saya gunakan, apakah kendaraan pribadi, kendaraan umum, atau jasa transportasi online. Keputusan yang saya ambil tentunya akan mempertimbangkan kenyamanan, kelancaran, dan keselamatan selama di perjalanan.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, maka saya harus mempersiapkan berbagai perlengkapannya, seperti surat-surat kendaraan, memastikan kondisi kendaraan layak untuk dikendarai, minuman, cemilan, obat-obatan, dan sebagainya.Â
Jika menggunakan travel, maka saya harus memesan tiket maksimal H-1 sebelum keberangkatan agar saya bisa mendapatkan tiket. Kalau diperlukan saya langsung memesan tiket pulang supaya saya bisa memastikan dapat tiket pulang sesuai dengan jadwal yang saya kehendaki.
Kaitanya dengan numerasi, melaui aplikasi google maps saya pun bisa mengetahui berapa jarak tempuh dan berapa waktu tempuh dari titik saya menuju ke lokasi yang akan dikunjungi. Misalnya jika jaraknya 50 KM dan waktu tempuhnya sekitar 1 jam perjalanan, maka saya mempertimbangkan untuk pergi 1,5 atau 2 jam lebih awal untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, ada waktu istirahat, mengisi BBM, atau hal-hal yang tidak diduga sebelumnya. Tujuannya, agar saya bisa tepat waktu sampai di lokasi yang dituju.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi dan numerasi adalah dua hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Dari bangun tidur hingga tidur lagi, manusia bersentuhan dengan literasi dan numerasi. Bagi manusia yang literat, literasi dan numerasi akan menjadi petimbangan dalam mengambil keputusan agar keputusannya efektif dan efisien.