Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar Melalui Pembelajaran HOTS

18 Agustus 2021   00:18 Diperbarui: 18 Agustus 2021   08:12 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam kondisi dimana IPTEK digunakan untuk mendukung pembelajaran, maka guru mau tidak mau harus mau memacu dirinya untuk menguasai IPTEK. Sudah bukannya lagi guru yang kudet atau kurang update, sedangkan peserta didik yang dihadapi adalah generasi millennial atau generasi Z yang sangat akrab dengan teknologi. 

Kita tentunya patut bangga bahwa sudah banyak guru yang profesional dan tersertfikasi setelah lulus Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020, para guru mau belajar meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan TIK karena hal tersebut menjadi pendukung pembelajaran daring atau jug suka disebut Belajar dari Rumah (BDR). 

Dengan kondisi seperti ini, guru harus berani dan mau keluar dari zona nyaman agar tetap dapat memberikan layanan pendidikan yang baik sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan peserta didik.

Dalam sebuah proses pembelajaran yang interaktif, peran guru bukan hanya sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran bagi peserta didik. Guru diharapkan merancang pembelajaran yang mampu mendorong peserta didik untuk aktif belajar dan berpikir kritis sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. 

Pembelajaran yang berorientasi kepada kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS) diharapkan diterapkan oleh guru agar hal tersebut dapat terwujud.

Pembelajaran HOTS bukanlah pembelajaran yang identik dengan pembelajaran yang ribet dan menyulitkan peserta didik, tetapi pembelajaran yang menantang sekaligus menyenangkan bagi mereka. Peserta didik difasilitasi untuk mampu mengeksplorasi gagasan dan pemikiran untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. 

Selain itu, peserta didik juga diarahkannya untuk menganalisis, mengevaluasi, sampai bisa menciptakan sebuah karya sebagai hasil dari pembelajara yang mereka alami.

Pembelajaran HOTS adalah upaya untuk membekali siswa dengan kemampuan abad 21 yang dikenal dengan 4C, yaitu (1) Communication (komunikasi), (2)  Collaboration (kolaborasi), (3) Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), dan (4) Creative and Innovative (kreatif dan inovatif). 

Dengan demikian, pembelajaran HOTS memosisikan peserta didik sebagai subjek belajar bukan sekadar objek belajar. Melalui pembelajaran HOTS, peserta didik didorong untuk mampu menemukan atau mengonstruksi makna dari materi yang mereka pelajari.

Setiap guru tentunya memiliki gaya dan strategi mengajar yang beragam. Walaupun demikian, tujuannya sama, yaitu agar peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Banyak model dan strategi pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru. Tidak ada model atau strategi yang paling bagus. Yang ada adalah model dan strategi yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan riil saat mengajar. 

Walau guru sudah menyusun RPP, tetapi bukan berarti guru harus kaku dengan skenario yang telah ada pada RPP tersebut. RPP dibuat dalam kondisi yang ideal, sedangkan pada pada saat pembelajaran, mungkin saja ada kendala yang membuat skenario yang dibuat pada RPP tidak dapat dilakukan. Kendala tersebut  berasal dari guru, peserta didik, atau lingkungan kelas. Oleh karena itu, guru dapat berinovasi mengganti skenario yang telah ditetapkan pada RPP dengan skenario. Yang penting pembelajaran enjoy bagi peserta didik. itulah sejatinya guru merdeka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun