Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penguatan Literasi dan Numerasi melalui Kegiatan Zakat Fitrah

4 Mei 2021   10:58 Diperbarui: 4 Mei 2021   11:02 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak diajari untuk memasukkan data orang yang membayar zakat seperti nama pembayar zakat, alamat tempat tinggal, jumlah jiwa yang dibayar zakatnya, jenis yang digunakan untuk membayar zakat (beras/uang), dan sebagainya. Saat zakat fitrah disalurkan kepada mustahiq dengan cara diantar langsung ke tempat tinggal mustahiq, anak mengetahui kedudukan atau lokasi setiap mustahiq zakat fitrah.

Selesai proses penerimaan dan penyaluran zakat fitrah, anak diajak untuk membuat laporan penerimaan zakat fitrah. Selain laporan dalam bentuk tertulis, anak juga diajari atau diminta untuk membantu membuat info grafis berupa tabel rekap penerimaan zakat, grafik persentase pembayaran zakat setiap RT pada satu lingkungan RW, dan sebagainya.

Pasca penerimaan dan penyaluran zakat fitrah anak diajak untuk ikut serta dalam proses evaluasi kegiatan tersebut. Pada prosesnya tentunya ada data-data yang dianalisis. Misalnya, dari total zakat fitrah yang diterima, berapa Kg total beras dan berapa uang yang diterima? 

Apakah sesuai dengan jumlah wajib zakat berdasarkan data penduduk dari ketua RT atau RW? Kalau misalnya ada ketidaksesuaian, seperti jumlah zakat yang diterima di bawah target yang ditentukan, dianalisis penyebabnya. Jika warga menghendaki membayar zakat menggunakan aplikasi digital, apakah hal tersebut perlu difasilitasi oleh amilin pada penerimaan zakat fitrah tahun berikutnya? Dan sebagainya.

Berdasarkan kepada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa zakat fitrah selain sebagai sebuah aktivitas keagamaan, juga dapat menjadi sarana untuk menguatkan kemampuan literasi dan numerasi anak atau peserta didik. Pada kegiatan tersebut, mereka diajak untuk berpikir secara kritis, analitis, dan reflektif terkait dengan teknis dan data seputar penerimaan dan penyaluran zakat fitrah di tempat tinggalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun