Hal baik yang dilakukannya saat memimpin SDN Sunia 2 dilanjutkan olehnya saat memimpin SDN Banjaran. Implementasi MBS dan blusukan menjadi "Jurus" andalan pria kelahiran Majalengka, 6 Juli 1966 tersebut dalam upayanya meningkatkan mutu SDN Banjaran.Â
Dia memanfaatkan momen salat Jumat beberapa masjid di beberapa blok di sekitar SDN Banjaran untuk memperkenalkan diri dan bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Sebagai fondasi dalam peningkatan mutu SDN Banjaran, dia bersama para guru menetapkan visi sekolah "RESIK CANTIK" yang merupakan akronim dari Religius, Sehat, Inovatif, Berkarakter, Cerdas, Nyaman, dan didukung oleh kemampuan memanfaatkan Teknologi Informasi. Aspek karakter menjadi perhatian utama baginya.Â
Saat sekolah belum memiliki musala, dia bermusyawarah dengan komite sekolah dan mencari solusi terbaik mengingat musala menjadi sarana penting untuk membangun karakter peserta didik.Â
Musala bukan hanya menjadi sarana ibadah, tetapi juga menjadi ruang belajar/praktik agama bagi peserta didik. Melalui komunikasi yang baik dan transparansi, akhirnya musala dapat dibangun dengan bantuan orang tua, alumni, dan masyarakat.
RESIK dan CANTIK bukan hanya sekadar akronim, jargon, atau slogan semata, tetapi dibuktikannya dalam menata lingkungan sekolah. Mulai dari tampilan gerbang sekolah, halaman sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, toilet, dan musala bersih (resik) dan tertata dengan baik. Â
Keberadaan taman di sekolah mempercantik dan memperindah lingkungan sekolah. Orang yang datang ke sekolah tersebut pasti akan merasa nyaman dan betah karena lingkungannya bersih dan indah.
Untuk membangun kompetensi sosial peserta didik, sekolah membuat program pembiasaan sedekah atau sumbangan sukarela dari peserta didik.Â
Mereka menyisihkan uang jajannya untuk bersedekah/menyumbang setelah salat duha. pengelolaan dana yang transparan kepada orang tua peserta didik menjadi sumber kepercayaan bagi sekolah, sehingga jumlah sumbangan dari siswa semakin meningkat. Sumbangan tersebut digunakan untuk meningatkan mutu sekolah.
Selain mengandalkan silaturahmi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, pria yang hobi menyanyi lagu dangdut tersebut "menjemput bola" terhadap berbagai peluang bantuan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah.Â
Dan hasilnya, berbagai bantuan dari pemerintah telah diterima oleh SDN Banjaran, antara lain; (1) mendapatkan bantuan 22 unit laptop, (2) bantuan rehabilitasi sebanyak 7 (tujuh) ruang kelas, (3) bantuan kursi belajar bertaraf internasional dari Pemda provinsi Jawa Barat, (4) bantuan smart board 65 inchi, (4) bantuan scanner, dan (5) bantuan paving block untuk penataan lingkungan sekolah.