Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Sebuah Pengalaman Menjadi Asesor Calon Guru Penggerak

16 November 2020   16:42 Diperbarui: 16 November 2020   17:33 2807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

SEBUAH PENGALAMAN MENJADI ASESOR CALON GURU PENGGERAK

Oleh: IDRIS APANDI

(Praktisi Pendidikan, Asesor Program Guru Penggerak)

Tahun 2020 Kemdikbud meluncurkan program Guru Penggerak (GP). Tujuan dari program ini adalah untuk mendapatkan guru-guru yang memiliki jiwa kepeloporan, menjadi agen perubahan (agent of change), mampu menjadi pemimpin bagi rekan sejawatnya, dan tentunya memiliki semangat pemelajar. GP diharapkan ikut berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran.

Tercatat puluhan ribu guru mendaftar menjadi peserta calon GP. Mereka mendaftar secara online, melampirkan berkas-berkas yang diperlukan, dan menjawab beberapa pertanyaan secara tertulis (essai). Tahapan penilaian calon GP terdiri dari penilaian essai, simulasi mengajar, dan wawancara. Penilaian ini melibatkan sekian banyak asesor yang juga telah lolos seleksi dan telah mengikuti diklat tim seleksi.

Mengingat kondisi masih pandemi, maka penilaian calon GP dilakukan secara daring. Saat menilai essai para calon GP (asesi), asesor menilai jawaban-jawaban yang diberikan oleh peserta seperti apa yang melatarbelakanginya mendaftar menjadi GP, pengalaman-pengalaman inspiratif apa saja yang pernah dialami oleh yang bersangkutan selama menjadi guru, apa saja upaya yang pernah dilakukannya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, apa dampaknya terhadap siswa, apa saja kiprahnya dalam mengembangkan rekan sejawat, apa saja kiprahnya dalam membimbing siswa dan apa dampaknya terhadap peningkatan mutu sekolah, bagaimana upayanya untuk meyakinkan pihak lain (atasan dan rekan sejawat) terhadap gagasan yang dia tawarkan, bagaimana upayanya dalam membangun kerja tim, bagaimana kegigihannya dalam mewujudkan impiannya meningkatkan mutu pembelajaran atau mutu sekolah, bagaimana sikap yang bersangkutan dalam menerima kritik dari orang lain, dan apa hal telah dilakukannya untuk meningkatkan kompetensi atau profesionalismenya.

Simulasi mengajar dinilai oleh dua orang asesor.  Pada saat simulasi mengajar, asesor 1 menjelaskan tata tertib simulasi, lalu mempersilakan calon GP untuk mempraktikkan cara mengajar via google meet. Waktu yang berikan selama 8 menit, asesor 2 bertanya kepada yang bersangkutan apa hal yang kurang dari penampilannya dan apa hal yang lebih baik yang akan dilakukan kalau ybs mengajar siswa di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, waktu yang disediakan untuk tes simulasi mengajar selama 30 menit (termasuk untuk kegiatan persiapan).

Pada sesi wawancara, waktu yang disediakan selama 1 jam 30 menit. Asesor 1 dan asesor 2 berbagi tugas untuk mewawancarai calon GP. Pertanyaan yang disampaikan oleh mengacu kepada essai yang ditulisnya pada tahap sebelumnya. Tujuannya untuk mengklarifikasi atau melakukan pendalaman terhadap data dan informasi yang disampaikannya pada essai.

Mengacu kepada bahan diklat Tim Seleksi GP yang dikeluarkan oleh Daya Dimensi Indonesia (DDI) tahun 2020, ada 8 (delapan) aspek yang ditanyakan pada wawancara calon GP, yaitu: (1) decision making (pembuatan keputusan), (2) initiating action (inisiatif melakukan sebuah aksi/kegiatan/tindakan), (3) building Positive working relationship (membangun hubungan kerja yang positif dengan orang lain), (4) coaching (melatih/ mengembangan kompetensi orang lain [guru/siswa]), (5) continuous learning (belajar berkelanjutan/ upaya meningkatkan profesionalismenya), (6) resilience (kegigihannya dalam mewujudkan usulan/ rencana kegiatannya, fokus dalam mencapai tujuan), (7) ethical maturity (kematangan emosi dalam bekerja), dan (8) purpose mission (tujuan hidup/latar belakang menetapkan pilihan menjadi seorang pengajar).

Bagi guru yang memang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, aktif mencari solusi dari kendala yang dihadapinya saat mengajar, aktif membantu rekan sejawat dalam meningkatkan mutu pembelajaran, aktif membimbing siswa pada kegiatan ekstrakurikuler, lomba, atau olimpiade, banyak aktif berganisasi baik di sekolah, organisasi profesi guru, maupun di masyarakat.

Intinya, pertanyaan yang disampaikan oleh asesor kepada seorang calon GP adalah "apa yang telah dan sedang dilakukan oleh seorang calon GP selama ybs bertugas sebagai guru.", bukan apa yang akan atau seharusnya dilakukan.  Tidak akan ada pertanyaan yang isinya menanyakan pendapat, asumsi, atau persepsi, karena hal tersebut hanya sebuah harapan, impian, bayangan, atau sesuatu yang belum terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun