Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar dari Sakit Hati dan Kekecewaan

30 Mei 2020   20:04 Diperbarui: 30 Mei 2020   20:05 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam hidup ini, kita pun jangan terlalu ketergantungan dan terlalu berharap kepada bantuan sesama manusia, karena harus siap kecewa saat harapan kita tidak ditindaklanjutinya atau permohonan tolong yang kita sampaikan ditolak atau tidak direspon dengan berbagai alasan. Selain belajar dan berusaha sendiri, kita pun wajib berdoa kepada Allah SWT, Dzat yang Mahakuasa dan Mahamengetahui segala sesuatu yang ada di alam dunia ini.

Sebenarnya sakit hati atau kecewa adalah hal yang wajar dan manusiawi saat harapan tidak tercapai. Walau demikian, kalau kita sikapi dengan positif dan ambil hikmahnya adalah kita harus mandiri, jangan terlalu ketergantungan kepada orang lain. Mau mencoba dan belajar hal-hal yang sebelumnya tidak kita kuasai dan banyak mengandalkan orang lain. Walau tentunya, seorang manusia pun punya keterbatasan, tidak mungkin bisa menguasai semua hal. Tetapi, minimal untuk hal-hal yang kecil dimana kita suka meminta tolong kepada orang lain, itu yang kita prioritaskan untuk mempelajarinya agar ketergantungan kita semakin berkurang. Dengan tidak terlalu mengandalkan orang lain, maka potensi sakit hati dan kecewa akan berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun