Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis dangan Merdeka

26 Januari 2020   23:51 Diperbarui: 26 Januari 2020   23:57 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis sebagai sebuah aktivitas adalah sebuah proses kreatif, dan sebuah kreativitas memerlukan kemerdekaaan dalam berekspresi. Jika ingin menulis secara merdeka, maka dia harus berani memulai dan membiarkan tangannya menulis sesuai dengan kata hati dan apa yang ada dalam pikirannya. Walau demikian, tentunya tetap dalam kendali alam sadar dan logikanya agar tidak terkena masalah di kemudian hari.

Dalam konsep menulis dengan merdeka, sementara abaikan dulu teori dan aturan tentang tata cara menulis yang baik. Biarkan kata, kalimat, dan paragraf memenuhi kertas yang asalnya kosong. Intinya, yang penting menulis dulu, atau yang penting ada dulu. 

Nanti juga, setelah sebuah draft tulisan selesai, lalu baca ulang dalam proses editing, akan terasa ada masalah atau akan ditemukan kejanggalan-kejanggalannya. Dan itulah hal yang nantinya perlu diperbaiki. 

Dan setelah diperabiki, jadilah sebuah tulisan yang baik dan benar. Coba bayangkan kalau belum mulai menulis sudah berpikir terlalu ferfeksionis-idealis atau keder duluan, maka jangankan satu paragraf, satu kalimat pun belum tentu jadi.

Supaya menjadi penulis yang merdeka, maka jadilah diri sendiri, menulis sesuai dengan minat atau passionnya. Tidak ada penulis yang serba bisa menulis berbagai jenis karya tulis. 

Pastinya dia memiliki spesialisasi pada jenis tulisan tertentu, baik fiksi maupun nonfiksi. Dengan kata lain, ada jenis tulisan yang menjadi unggulan dan andalannya. 

Kalau pun dia menulis sebuah tulisan yang tidak sesuai dengan passionnya, maka biasanya hanya sekadar sambilan saja, dan hasilnya pun tidak sebaik jika dia menulis tulisan yang sesuai dengan passionnya.

Bagi orang yang berkonsep menulis dengan merdeka, maka hal atau peristiwa apapun akan menjadi inspirasi untuk dibuat tulisan. Bagi dia, menulis adalah sebuah rekreasi intelektual atau sebagai hiburan penghilang penat. Dia begitu menikmati prosesnya, karena dia melakukannya dengan penuh cinta. Dia justru akan puyeng dan gelisah mana kala tidak segera mengeksekusi ide-idenya menjadi sebuah tulisan. 

Bagi seseorang yang menulis dengan merdeka, maka ide-ide akan mengalir ibarat air yang keluar dari mata air. Bahkan kalau lagi semangat-semangatnya, ide yang muncul ibarat air bah yang mengalir deras yang menuju muara karya. Tulisan yang dihasilkan akan menjadi rekam jejak sejarah sang penulis, akan jadi kebanggaan, dan akan menjadi warisan di masa depan bagi umat manusia.

Saat menulis dengan merdeka, tangan atau jari tangan akan lancar menggoreskan pena atau lincah memencet tut keyboard smartphone atau laptop. Hambatan-hambatan pada saat menulis pun akan terminimalisasi. Kalau pun ada hambatan, sejenak dia berhenti, untuk kemudian dia melanjutkan kembali. Dia akan merasa sayang kalau tulisannya tersebut tidak diselesaikannya.

Menulis dengan merdeka perlu semakin digaungkan ditengah masih banyaknya orang-orang, khususnya kalangan akademisi atau kalangan intelektual, karena saya yakin mereka punya ide atau gagasan yang ingin disampaikan atau disebarkan, tetapi kurang memiliki kepercayaan diri. Menulis hanya dilakukan sebatas untuk memenuhi kebutuhan angka kredit untuk pengembangan profesi saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun