Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Siapa Anda di Grup WA yang Anda Ikuti?

2 Juli 2019   20:52 Diperbarui: 3 Juli 2019   11:20 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tekno Kompas

SIAPAKAH ANDA DI GRUP WA YANG ANDA IKUTI?

Oleh:

IDRIS APANDI

(Praktisi Pendidikan dan Praktisi Media Sosial)

Saat ini, komunikasi yang dilakukan oleh setiap orang hampir tidak lepas dari penggunaan WhatsApp (WA) di smartphone yang dimiliknya, baik yang dilakukan secara personal maupun dalam di grup. Ada yang memiliki belasan bahkan puluhan grup WA, mulai dari grup keluarga, kantor, ikatan profesi, alumni, komunitas, hingga grup hobi.

Kalau diukur dari sisi kadar keaktifannya, ada yang sangat aktif, aktif, kurang aktif, bahkan ada yang dibiarkan tidak aktif. Pada grup tersebut ada satu atau beberapa yang menjadi admin dan ada sekian banyak peserta. 

Dari sekian banyak peserta, ada ada yang aktif posting dan aktif berkomentar, tetapi tidak sedikit juga yang hanya menjadi pembaca senyap atau biasa dikatakan sebagai silent reader.

WA Grup ada yang setting hanya para admin yang bisa memosting dan saling berkomentar, dan ada pula yang bisa "diramaikan" oleh semuanya, baik admin maupun anggota. 

Grup WA yang hanya admin yang bisa meramaikan grup biasanya berjalan secara top-down, hanya sekedar berisi informasi atau pemberitahuan, grup WA tersebut kurang hidup dan dinamis, tapi lebih terkontrol isinya, sedangkan grup WA yang bisa diramaikan baik oleh admin maupun anggota biasanya lebih hidup dan lebih dinamis, tetapi secara isi kurang terkontrol. Disini diperlukan ketegasan admin dalam mengontrol komunikasi dan aktivitas di dalam grup.

Grup WA dibentuk dengan berbagai tujuan, seperti informasi, sosialisasi, komunikasi, dan silaturahmi antaranggotanya. Ada pula yang menggunakannya seagai ajang promosi. 

Anda mungkin termasuk orang yang menjadi anggota beberapa Grup WA. Pada tulisan ini saya mengajak kepada Anda untuk mengidentifikasi siapa Anda pada grup WA yang Anda ikuti berdasarkan beberapa deskripsi di bawah ini:

  1. Anda tipe orang yang percaya diri untuk posting di grup karena postingan yang Anda sampaikan adalah ide-ide orisinal Anda sendiri, dan anda yakin bahwa karya anda punya kualitas dan layak dibaca oleh orang lain. Dan faktanya karya cukup banyak diapresiasi banyak anggota grup;
  2. Anda adalah tipe orang yang percaya diri untuk memosting tulisan, foto, video apapun dengan tidak mempertimbangkan kualitas, kebutuhan, dan relevansinya, karena Anda merasa anda bebas melakukannya (biasanya admin atau anggota yang punya kepercayaan diri lebih, bahkan over convidence). Biasanya admin atau anggota yang lain suka mengingatkan kalau postingannya dianggap tidak sesuai dari tujuan awalnya atau mengandung unsur SARA, pornogafi, kekerasan, dll.
  3. Anda memiliki tulisan yang ingin anda posting, tapi anda kurang percaya diri, karena takut dibully oleh anggota yang lain, atau Anda memang pernah punya pengalaman mengalami dibully sehingga Anda kapok untuk memosting kembali tulisan Anda.
  4. Anda pernah atau cukup sering memosting tulisan tapi dicuekin oleh orang lain, sehingga Anda merasa tidak ada gunanya Anda memosting lagi tulisan Anda karena tidak ada respon dari anggota yang lain.
  5. Setiap Anda posting tulisan, ada pihak tertentu yang setia berkomentar, baik komentar positif atapun cenderung negatif, bahkan setiap postingan yang Anda posting tersebut ditanggapi secara nyinyir oleh pihak tertentu.
  6. Anda sangat jarang memosting tulisan di grup, tapi anda rajin berkomentar atau setidaknya memberikan jempol atau emo terhadap tulisan orang lain sebagai bentuk atensi atau apresiasi.
  7. Anda "datang lalu pergi", artinya Anda memosting sebuah tulisan atau informasi tapi anda langsung menghilang, tidak menanggapi komentar-komentar dari anggota grup yang lain.
  8. Anda tidak pernah memosting tulisan atau komentar apapun. Anda hanya menjadi silent reader atau seksi kepo postingan orang lain. Dan Anda hanya membaca postingan sesuai dengan minat atau kepentingan Anda.
  9. Anda adalah anggota sebuah grup WA, tapi Anda sendiri tidak merasa terasing pada grup itu. Grup WA tersebut seolah milik orang-orang atau kelompok tertentu saja. Anda merasa diri anda seperti penonton saja. Menonton orang bebas haha-hihi ngobrol ngalor-ngidul, melihat foto-foto selfie mereka lagi makan, lagi jalan-jalan, atau momen-momen lainnya. Tapi saat Anda memosting foto kegiatan Anda, tidak satu pun yang mengometarinya, bahkan mungkin ada yang memberikan warning kepada ada jangan memosting foto-foto yang hanya membuat penuh memori HP.
  10. Anda bersatus sebagai anggota grup WA tapi tidak pernah aktif atau tidak pernah membuka grup WA tempat Anda bergabung dengan berbagai alasan, pada umumnya asalan utamanya adalah kesibukan bekerja. Bahkan Anda men-silent  grup WA tersebut, karena merasa terganggu. Anda sebenarnya ingin keluar dari grup WA tersebut, tetapi tidak enak oleh anggota yang lain, oleh karena Anda memilih men-silent-kan grup WA tersebut agar tidak banyak mengganggu aktivitas Anda.
  11. Siapapun Anda pada Grup WA yang Anda ikuti, tentunya anda tahu tujuan dibentuknya grup,  Anda tahu tujuan anda bergabung dengan grup WA tersebut, dan Anda sadar konsekuensi dari sebuah grup yang berisi beragam karakter dan latar belakang. Bagi yang merasa grup WA tersebut bermanfaat, pastinya dia akan tetap bertahan di situ walau hanya sebatas menjadi silent reader, dan bagi yang sudah merasa tidak nyaman atau grup WA tersebut tidak bermanfaat, bisa memilih untuk left group, tidak perlu merasa sungkan. Mengapa? Karena hidup adalah pilihan. Jangan sampai menjadi baper gara-gara urusan komunikasi di grup WA.
  12. Apakah perlu izin atau tidak? Memang tidak ada aturan secara kaku, tetapi secara etika, baik saat masuk atau pun keluar ada etika komunikasi yang harus diperhatikan. WA hanya salah satu alternatif komunikasi saja. Masih ada sarana-sarana yang lain yang dapat dimanfaatkan. Hanya, memang yang paling disukai oleh pengguna smartphone adalah aplikasi tersebut, karena mampu mengirim tulisan, dokumen, gambar, dan file multimedia seperti suara dan video.
  13. Postingan-postingan atau komentar-komentar Anda di grup WA sedikit banyak akan menunjukkan karakter, jati diri, wawasan, atau kompetensi Anda. Ada yang menunggu-nungggu postingan Anda, tapi mungkin juga ada merasa terganggu atau cuek kalau Anda memosting sebuah postingan di grup WA. Siapakah Anda di grup WA yang Anda ikuti? Sepenuhnya diserahkan kepada Anda sendiri. Wallaahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun