Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bakul Baso, Media Penumbuh Literasi dan Karakter di SDN 2 Sukasari Banjarsari

12 Oktober 2018   11:04 Diperbarui: 12 Oktober 2018   11:32 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kalau Anda berkunjung ke SDN Sukasari 2 Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, kesan yang anda dapat mungkin tidak akan jauh dengan kesan yang saya rasakan.

Dari pintu gerbang sekolah, sudah terlihat lingkungan sekolah yang bersih, tertata rapi, dan enak dilihat.

Saat saya dan rekan saya masuk ke halaman sekolah, ada beberapa orang siswa yang spontan berlari mendatangi kami.

Bagi kami, itu adalah sebuah sambutan yang sangat luar biasa. Seolah mereka berkata "selamat datang di sekolah kami." Saya yakin, apa yang mereka lakukan tidak ujug-ujug, tetapi merupakan hasil pembiasaan dibawah pembinaan guru-gurunya.

Saya kemudian masuk ke ruangan kepala sekolah, dan di ruangan tersebut telah ada beberapa orang yang menunggu, yaitu kepala sekolah, guru-guru, pengawas, pejabat dari Disdik Kabupaten Cirebon dan UPTD Kecamatan Banjarsari.

Setelah saya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami, yaitu melaksanakan evaluasi implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan berbincang-bincang sejenak serta mengedarkan angket untuk diisi para responden, saya pun bergegas untuk melakukan observasi lingkungan sekolah.

Seperti kesan pertama saat saya datang ke sekolah ini, saya melihat lingkungan sekolah yang bersih dan tertata rapi. Di halaman kelas, ada bunga-bunga dan tempat sampah, sedangkan di selasar ada tananaman hidroponik yang semakin membuat lingkungan terasa asri dan indah.

Lalu saya pun masuk ke ruang kelas. Kebetulan siswa sudah pulang. Saya melihat ruang kelas yang bersih dan tertata rapi. Pada dindingnya terdapat berbagai hiasan dan prakarya hasil karya para siswa. Ada juga "pohon" literasi sebagai salah satu produk dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dilaksanakan di sekolah ini.

Pada dinding luar kelas menempel berbagai pesan-pesan yang tujuannya untuk membentuk karakter siswa seperti pesan untuk disiplin, rajin belajar, berprestasi, menghormati guru, dan hidup bersih. Selain itu, di dekat ruang kepala sekolah terdapat lemari yang berisi kumpulan piala. Hal itu menunjukkan bahwa sekolah ini telah memiliki banyak prestasi.

Diantara semua pemandangan yang ada di sekeliling sekolah, ada satu spanduk yang paling menarik perhatian saya, yaitu spanduk yang bertuliskan "BA-KUL-BA-SHO" yang merupakan akronim dari "Baca Alquran, Kuliah tujuh menit, Baca buku, dan Sholat dhuha dan Sholat Dzuhur berjamaah". 

Bagi saya, akronim tersebut menjadi menarik karena mudah diingat, identik dengan bakul baso. Bakul, boboko, yaitu tempat menyimpan membawa makanan, dan baso adalah cemilan yang banyak disukai masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun