Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ratapan Guru Honorer di Tengah Banjir Bonus Atlet Asian Games

4 September 2018   21:07 Diperbarui: 5 September 2018   13:35 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemerintah sebenarnya sudah mengangkat guru honorer menjadi CPNS melalui K-2, tetapi jumlah yang belum diangkat pun masih sangat banyak. Saat ini tercatat lebih dari 400 ribu tenaga honorer K-2 yang belum diangkat jadi CPNS. 

Dalam perjalanan ke sebuah daerah, saya pernah naik mobil travel. Sepanjang jalan saya ngobrol-ngobrol dengan sang sopir yang ternyata adalah mantan guru honorer.  Dia lulusan Sekolah Guru Olah Raga (SGO). 

Tahun 1990 sudah menjadi guru honorer di sebuah SD negeri, tetapi tahun 2016 dia memutuskan berhenti karena merasa nasibnya tidak jelas. Itu adalah gambaran bagaimana tragisnya kondisi guru honorer.

Hanya rasa syukur dan panggilan nurani melihat anak-anak yang perlu dididik yang sebagai obat penawar dari kegundahan hati mereka. Doa telah dipanjatkan, ikhtar telah dilakukan. Semoga para pemegang  kebijakan di negeri ini benar-benar bijak dalam memperlakukan guru honorer.

Jangan sampai keberpihakan dan kepedulian hanya sebuah janji yang tidak kunjung ditepati. Suara guru honorer diperlukan saat pemilu, tapi aspirasinya tidak kunjung diperhatikan dan ditindaklajuti. Manusiakanlah guru honorer sebagai sesama pewaris kemerdekaan negeri ini. Wallaahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun