Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

TBM, Literasi, dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Desa

27 Agustus 2018   08:03 Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:25 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TBM, LITERASI, DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

Oleh:

IDRIS APANDI

(Widyaiswara LPMP Jabar, Wakil Ketua Bidang Pendidikan Paguyuban Pasundan KBB)

Suatu waktu saya didatangi oleh seorang teman. Dia mengatakan kepada saya ingin mendorong masyarakat di desa-desa mendirikan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Dia sendiri pun adalah seorang pendiri TBM dan telah banyak melaksanakan berbagai kegiatan yang manfaatnya telah banyak dirasakan oleh masyarakat.

Dia berkeyakinan bahwa keberadaan TBM dapat memberikan kontribusi untuk menggairahkan minat baca sebagai bagian dari aktvitas literasi. Imbasnya, kegiatan literasi dapat menambah pengetahuan masyarakat, dan pengetahuan menjadi modal penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengapa dia memilih TBM? Karena dia prihatin dengan rendahnya minatnya baca masyarakat. Sudah bukan rahasia lagi bahwa minat baca bangsa Indonesia. Hasil studi UNESCO tahun 2012 menyatakan bahwa minat baca orang Indonesia adalah 0,001. Artinya, dari 1000 orang, hanya satu orang saya yang suka membaca. 

Begitupan hasil studi Central Connecticut State Univesity tentang "Most Literred Nation in the world 2016" menyatakan bahwa minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Indonesia hanya satu tingkat di atas Botswana yang berada pada urutan 61 dan berada di bawah Thailand yang berada pada urutan 59.

Walau sebenarnya pendirian TBM belum tentu dapat meningkatkan budaya baca karena kaitannya dengan pola pikir masyarakat, tetapi menurut saya, hal itu adalah niat yang mulia. Ingin melakukan langkah-langkah konkrit mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu amanat pembukaan UUD 1945. Pendidikan dan kesejahteraan merupakan hal yang saling berkaitan. Negara-negara yang maju dan sejahtera pada umumnya adalah negara-negara yang mengutamakan peningkatan mutu pendidikan.

Desa-desa yang penduduknya telah melek IPTEK memiliki kualitas yang lebih baik. Misalnya, dengan adanya internet, mereka bisa memasarkan produk-produknya secara online, mencari dan menambah pelanggan, mencari berbagai informasi untuk menambah kualitas dan inovasi produk, dan sebagainya. Dengan demikian, angka penganguran pun dapat terus ditekan seiring dengan munculnya jiwa wirausaha masyarakatnya.

 Produk yang telah disentuh nilai-nilai kreativitas dan inovasi akan semakin diminati pelanggan dan nilai jualnya akan semakin bertambah. Misalnya, harga singkong goreng atau rebus dengan kemasan yang biasa-biasa saja akan lebih murah dibandingkan dengan singkong yang telah diolah dengan lebih kreatif.  Lalu lahirlah singkong keju, melepuh, dan dikemas dengan kemasan yang lebih menarik. Apalagi kalau singkong tersebut sudah dijual di cafe atau restoran, pastinya akan lebih mahal lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun